Naikkan royalti batu bara

 

JAKARTA (Bisnis): Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, mengajukan usulan kenaikan royalti pertambangan yang saat ini yang masih berkisar 1% menjadi sekitar 6%.

Bupati Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, mengungkapkan usulan itu sudah disampaikan ketika mengadakan rapat dengan Komisi VII DPR.

Bila itu terjadi, katanya, paling tidak Tanah Bumbu bisa mendapatkan tambahan pemasukan dari sektor pertambangan sebesar sekitar Rp 350 miliar per tahun.

"Tambahan pemasukan daerah itu saya kira paling bijak bila dikembalikan pada rakyat lewat sektor pendidikan, misalnya berupa pendidikan gratis dari SD sampai SMU," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin.

Menurut perhitungan Zairullah, jumlah royalti yang akan diterima Pemkab Tanah Bumbu dengan angka 6% cukup untuk mendukung rencana tersebut.

"Jumlah pastinya masih belum bisa kami berikan lengkap, tetapi tentu kami tidak asal berjanji tanpa perhitungan matang."

Besaran yang potensial diterima Pemkab Tanah Bumbu, menurut dia, masih mampu membiayai kalangan muda Tanah Bumbu untuk menempuh pendidikan dari SD hingga SMU.

Cara itu, menurut bupati yang dikenal sangat sering turun ke bawah menengok kondisi rakyatnya ini, merupakan upaya mengembalikan kekayaan alam kepada rakyat sebagai pemiliknya.

"Saya pikir, meskipun masih mikro, itu cara kami mengejewantahkan Pasal 33 UUD 1945."

Saat ini, Pemkab Tanah Bumbu sendiri tergolong progresif dalam proporsi APBD sektor pendidikan. Alokasi dana pendidikan mencapai setidaknya 40% APBD kabupaten tersebut.

Tidak hanya terhadap sektor pendidikan, para manula (manusia lanjut usia) dan kalangan jompo pun mendapatkan perhatian pemerintah kabupaten yang kaya batu bara ini.

"Kami telah memiliki program menyantuni kalangan jompo dan para manula yang kurang mampu," kata Kepala Bappeda Tanah Bumbu, Arvin Dyanto.

Menurut dia, setiap bulan setidaknya pemkab mencadangkan Rp200 juta untuk santunan manula dan jompo yang tergolong kurang mampu, masing-masing mendapatkan dana bantuan senilai Rp20.000.

"Mungkin relatif kecil, tetapi sebarannya jauh lebih baik," kata Zairullah.

sumber: