Microsoft desak penggunaan Windows Update untuk cegah hacker
SEATTLE (Reuters): Microsoft Corp, produsen software terbesar di dunia, hari ini mengingatkan adanya tiga cacat yang dikategorikan kritis yang terjadi pada sistem operasi Windows, yang memungkinkan hacker menyusup ke PC dan mengambil data-data yang sensitif. Peringatan tersebut dikeluarkan bersamaan dengan peringatan lainnya yang diterbitkan dalam buletin bulanan perusahaan itu. Vincent Gulloto, vice president urusan anti-virus di Network Associates Inc, menyatakan pengguna komputer harus terus sadar bahwa mereka harus meng-update secepat mungkin. Microsoft mendorong pengguna untuk memakai jasa Windows Update untuk melindungi data mereka dan memasangnya secara otomatis, sedangkan Gullotto menyatakan perusahaan besar dengan sistem Windows yang ekstensif harus menggunakan servis itu secepatnya. Karena kalau tidak, biaya yang harus mereka keluarkan akan sangat besar untuk melakukan perbaikan. Sedangkan Stephen Toulouse, manajer di Security Response Center Microsoft, menyatakan pengguna harus melakukan update untuk melindungi sistem mereka dari penyerang yang mungkin ingin memeras mereka. Menurut dia, cacat yang ada memungkinkan penyerang masuk ke PC yang memakai sistem Windows dengan beberapa cara dan kemudian menggunakan sistem tersebut untuk menjalankan program yang jahat dan mencuri atau menghapuskan data-data utama. Toulouse menambahkan seluruh buletin mengenai pengamanan akan disertakan dalam software hasil update untuk Windows XP yang disebut sebagai Service Pack2, dan dalam update itu termasuk perubahan terhadap arsitektur dasar yang akan membuatnya menjadi lebih aman. Update gratis untuk Windows XP itu, yang disebut oleh Microsoft sebagai software penting untuk meningkatkan keamanan dalam Windows versi terbaru itu, akan keluar pada musim panas atau musim gugur. |