Meski Endapan Material Gunung Merapi Belum Mengkhawatirkan, Masyarakat Harus Tetap Waspada

Meski Endapan Material Gunung Merapi Belum Mengkhawatirkan, Masyarakat Harus Tetap Waspada

YOGYAKARTA--MIOL: Endapan material dari Gunung Merapi (2.968 meter) di perbatasan wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum mengkhawatirkan. Endapan yang menumpuk di beberapa hulu sungai --Bebeng, Lamat, Sat dan Sungai Trising-- itu dikhawatirkan hanyut terbawa aliran air dan mengancam keselamatan manusia.

"Volume endapan material vulkanik di sejumlah sungai itu belum diketahui pasti, namun relatif masih sedikit dan masih dalam batas normal," kata Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan TTeknologi Kegunungapain (BPPTK) Yogyakarta, Subandriyo, di Yogyakarta, Selasa (13/12).

Sejak Senin (5/12) hingga Minggu (11/12) ketinggian asap solfatara Gunung Merapi sekitar 470 meter dari puncak gunung. Itu berarti menurun 30 meter dibanding ketinggian asap, periode Senin (28/11) hingga

Minggu (4/12).

Umumnya cuaca di sekitar puncak gunung sejak 5 Desember hingga 12 Desember pada pagi hari cerah, tatapi siang hingga malam hari berkabut serta mendung. Guguran lava tidak terdengar.

Secara kuantitatif hanya terjadi gempa vulkanik dangkal, yang didominasi gempa multiphase sebanyak 57 kali dengan jumlah guguran dua kali.

"Status akitivitas Gunung Merapi sejak 29 November lalu sampai sekarang masih aktif normal," kata Subandriyo.

Di sektor selatan, barat dan utara Gunung Merapi selama delapan hari terakhir sering terjadi hujan.

Sementara itu aktivitas yang bersifat magmatik dan deformasi belum menunjukkan adanya gejala peningkatan.

Meskipun demikian, masyarakat tetap perlu mewaspadai aktivitas gunung ini, karena sewaktu-waktu status aktivitasnya bisa naik menjadi \'waspada\' dan bahkan meningkat menjadi \'awas\' saat terjadi hujan dengan curah tinggi di puncak dan lereng gunung tersebut.

"Masyarakat di kaki Gunung Merapi juga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan terjadi hal-hal yang membahayakan akibat aktivitas gunung ini," kata Subandriyo. (Ant/OL-02).

sumber: