Meski BBM Naik, Pertambangan Jalan Terus

Rabu, 16 November 2005

Meski BBM Naik, Pertambangan Jalan Terus

Tenggarong, Kompas - Kenaikan harga bahan bakar minyak tidak memengaruhi kegiatan operasional tambang batu bara ilegal di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kebutuhan bahan bakar solar bagi kegiatan operasional bisa ditutup dengan hasil penjualan batu bara ilegal.

Berdasarkan pemantauan Kompas, Selasa (15/11), penambangan batu bara tersebut dilakukan di lahan terbuka. Dengan menggali hanya sekitar satu sampai dua meter, sudah terdapat timbunan batu bara kualitas tinggi. Bahkan, banyak perbukitan seperti di Kecamatan Sangasanga, Muara Jawa, dan Kecamatan Tenggarong Seberang, seluruhnya berupa batu bara.

Di Kalimantan Timur nyaris tidak ada pertambangan batu bara tertutup yang butuh terowongan-terowongan dalam tanah untuk menggalinya. Itulah sebabnya, biaya operasi pertambangan batu bara terbuka di Kalimantan Timur tergolong murah dan menarik minat pengusaha, meskipun hal itu harus dilakukan secara ilegal.

Ratusan alat berat seperti ekskavator, buldoser, dan dump truck digunakan untuk menggali tanah maupun untuk mengangkut hasil tambang. Selain itu, kapal-kapal tunda digunakan untuk menarik ponton batu bara di Sungai Mahakam maupun Laut Sulawesi yang berhadapan langsung dengan Kaltim.

Koordinator Jaringan Advokasi Tambang Kalimantan Timur Baharuddin Demmu mengatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ternyata sama sekali tidak berpengaruh terhadap kegiatan operasional para pelaku tambang batu bara ilegal.

Karena itu, yang dibutuhkan adalah ketegasan aparat dalam menertibkan tambang batu bara ilegal, Baharuddin Demmu menjelaskan.

Sementara itu, Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0906 Tenggarong Letnan Kolonel Dwi Lestiyono mengatakan, untuk sementara, sejak operasi yang dilakukan aparat TNI dengan menggerebek sejumlah tambang batu bara ilegal beberapa waktu lalu, kini banyak pengusaha tambang ilegal yang tiarap menghentikan operasi.

Mereka tampaknya masih takut kalau digerebek lagi sehingga aktivitasnya tidak semarak seperti dulu lagi, ujarnya.

Dalam penggerebekan yang dilakukan di Kecamatan Sangasanga dan Muara Jawa itu, aparat Kodim 0906 Tenggarong berhasil menyita sedikitnya 200.000 ton batu bara hasil tambang ilegal yang siap dipasarkan.

Selain itu, aparat juga menyita belasan unit alat berat, sejumlah ponton, dan kapal tunda. Meski demikian, kelanjutan kasus ini yang sudah ada di tangan polisi dinilai sangat lamban.

Dwi menegaskan, pihaknya kini masih terus melakukan patroli di sejumlah kawasan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang selama ini banyak terdapat tambang batu bara ilegal.

Kawasan tersebut antara lain di Kecamatan Samboja, Kotabangun, Tenggarong Seberang, Muara Jawa, dan Kecamatan Sangasanga. (RAY)

sumber: