Merkuri dalam Darah Warga Buyat di Atas Normal

Koran Tempo Jumat, 30 Juli 2004

Empat sampel darah yang dibawa oleh sejumlah LSM ke Lembaga penelitian Pusat Kajian Risiko dan Keselamatan Lingkungan Fakultas MIPA Universitas Indonesia, tanpa menentukan lokasi dan sumber daerah mana yang tercemar dinyatakan mengandung merkuri di atas batas normal kata Dr. Budiawan kepala lembaga itu, di Jakarta kemarin. Adapun keempat warga tersebut adalah :

1. Srifika M umur 1,9 tahun kadar merkurium pada darah 9,51 myugram/l

2. Djukria 39 umur 39 tahun kadar merkurium pada darah 22,50 myugram/l

3. Masnah S umur 40 tahun kadar merkurium pada darah 14,90 myugram/l

4. Rasyid R umur 41 tahuun kadar merkurium pada darah 23,90 myugram/l

Jumlah ini melebih ambang normal yang ditetapkan WHO pada 1990, yaitu 5 sampai 10 mikrogram per liter.

Meski positif mengandung merkuri, kata Budiawan, warga Buyat belum bisa disebut mengidap penyakit minamata baru muncul jika darah seseorang mengandung merkuri sebnyak 200 sampai 500 mikrogram.

Tentang adanya benjolan, iritasi, kejang-kejang, dan mual pada warga Buyat, pihak UI merekomendasikan studi lanjutan untuk mengetahui apakah gejala itu terkait senyawa-senyawa lain, misalnya arsen. Yang jelas katanya, tidak ada korelasi langsung antara merkuri dan benjolan. Senior Manager Environment Affairs Newmont Pacific Nusantara Kadar Wiryanto mengatakan,  pihaknya akan meneliti lebih lanjut hasil temuan tim UI itu.

Sementara itu, kementerian Lingkungan Hidup kemarin berkukuh menyatakan bahwa kadar merkuri dalam darah empat warga Buyat masih dibawah ambang batas normal yang ditentukan WHO. Mengutif standar WHO Study Group 1980 dan New Jersey State Departemen of Health, Ketua Tim Teknis Kajian Teluk Buyat KLH Imam Hendargo A. Ismoyo mengatakan, kandungan total merkuri dalam darah adalah 20 mikrogram/litaer.

Pihak KLH, kata Imam sampai saat ini tetap bertahan pada pernyataan awal bahwa belum ada indikasi pencemaran yang dilakukan oleh PT Newmont Minahasa Raya. Kami akan melakukan kajian lebih lanjut dengan terpadu, ujarnya Tim terpadu ini, katanya akan berangkat ke Buyat pada 5 Agustus 2004.

Departemen Kesehatan kemarin menyatakan akan mengirim sampel darah dan rambut empat warga Buyat itu ke Jepang. Direktur Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Wan Alkadri mengatakan, pemerintah akan bekerja sama dengan National Institute Minamata Jepang untuk menindak lanjuti kasus ini

 

sumber: