Meneropong Kinerja Saham Bukit Asam
Oleh : Erwan Teguh, Kompas, 19 April 2004
KINERJA harga saham PT Tambang Batubara Bukit Asam cukup spektakuler untuk enam bulan terakhir dengan kenaikan hampir 60 persen, di atas kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sekitar 44 persen. Apakah harga sahamnya masih dapat naik lebih tinggi lagi? Menurut pandangan kami, ada beberapa faktor yang bisa mendukung harga saham PT BA, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka menengah
Perkiraan dividen Rp 58, atau tujuh persen dari harga saham, dalam waktu dekat PT Tambang Batubara Bukit Asam (PT BA) mencatat laba bersih Rp 245 miliar untuk tahun 2003, lebih baik dari estimasi kami sebesar Rp 215 miliar. Seperti tahun-tahun sebelumnya, kemungkinan besar perusahaan akan membagikan separuh dari laba bersihnya sebagai dividen kepada para pemegang saham. Kira-kira nilai dividennya (sebelum pajak) Rp 58 per saham atau sebesar tujuh persen dari harga sahamnya saat ini. Angka ini hampir dua kali lebih besar dari rata-rata yield saham yang sudah tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Pembagian dividen besar kemungkinan dilaksanakan pertengahan Juni. Dengan imbal hasil (yield) dividen yang mencapai tujuh persen dalam waktu kurang dari tiga bulan, semestinya dukungan untuk harga saham jangka pendek cukup besar.
Penjualan batu bara
Pada tahun 2003, PT BA menjual 9,9 juta ton batu bara, sedikit lebih baik dari penjualan tahun 2002 yang sebesar 9,6 juta ton. Data volume transportasi batu bara untuk PT BA selama tiga bulan pertama tahun 2004 memberikan indikasi adanya perbaikan, yakni pertumbuhan volume sekitar sembilan persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kami memperkirakan volume pengangkutan batu bara melalui kereta api akan dapat meningkat paling sedikit lima persen untuk tahun ini.
Adanya komitmen yang lebih baik dari PT Kereta Api Indonesia (PT KA) maupun dari Indonesia Power (PLN) bagi pengangkutan batu bara melalui kereta api, baik melalui rute Tanjung Enim (daerah penggalian batu bara PT BA) menuju Tarahan (pelabuhan) maupun ke Kertapati, akan dapat ditingkatkan lebih lanjut.
Harga meningkat tajam
Harga batu bara meningkat tajam dalam kurun waktu enam bulan terakhir, suatu peningkatan yang lebih dari 50 persen. Hal ini sangat menguntungkan semua produsen batu bara. Meskipun demikian, harga jual rata rata PT BA tidaklah mengalami kenaikan sedrastis di atas.
Sebesar 70 persen dari penjualan PT BA adalah kontrak pengadaan jangka panjang kepada PLN dan ada faktor pelayanan sosial di sana. Harga jual kepada PLN kemungkinan hanya akan mengalami penyesuaian bertahap, kemungkinan dengan kenaikan sebesar 2-5 persen tahun ini.
Untuk pasar ekspor yang mencapai lebih kurang 30 persen dari total penjualan, PT BA tetap akan mendapatkan harga yang sangat baik sesuai dengan pergerakan harga di pasar internasional. Hal inilah yang akan mendorong penjualan PT BA untuk bisa mengalami kenaikan yang lebih pesat dari estimasi awal kami.
Tingkat pertumbuhan nilai penjualan PT BA kemungkinan akan bisa mencapai lebih dari 10 persen di tahun 2004, sebuah angka yang jauh lebih baik dari kenaikan yang hanya 5,6 persen tahun 2003.
Kenaikan biaya lebih rendah
Kami memperkirakan kenaikan yang relatif jauh lebih lambat untuk tiga biaya utama perusahaan, yakni biaya karyawan, biaya penambangan, dan biaya transportasi kereta api). Secara total, proyeksi kami adalah sekitar 1-3 persen saja. Jauh lebih rendah dari kenaikan biaya selama tahun 2002-2003.
Di tahun 2002 dan 2003, biaya karyawan PT BA mengalami peningkatan yang cukup tajam karena adanya biaya redundansi di tahun 2002 dan biaya setoran awal dana pensiun karyawan di tahun 2003. Dua faktor tersebut sudah tidak ada lagi tahun ini sehingga biaya karyawan seharusnya tidak akan mengalami kenaikan yang demikian pesatnya lagi.
Biaya transportasi kereta api juga tidak seharusnya mengalami kenaikan yang tinggi karena tarif kereta api sudah disepakati laju kenaikannya di tahun 2002.
Stripping ratio penambangan (jumlah bagian tanah yang harus digali untuk mendapatkan satu bagian batu bara) diproyeksikan sedikit menurun tahun ini sehingga otomatis satuan biaya penambangan akan lebih rendah dibandingkan pada tahun 2003.
Akan halnya untuk biaya operasional yang lain, tingkat pertumbuhan seharusnya hanya akan meningkat sesuai dengan tingkat inflasi, yaitu antara 5 dan 7 persen.
Oleh karena itu, kami dapat menyimpulkan bahwa kenaikan biaya secara keseluruhan akan jauh lebih lambat untuk tahun 2004 jika dibandingkan dengan pertumbuhan biaya yang sangat pesat di tahun 2002 dan 2003.
Laba bersih
Faktor-faktor yang sudah diuraikan di atas adalah: (1) volume penjualan yang ada kemungkinan untuk meningkat di atas lima persen, (2) harga batu bara yang sangat baik, (paling tidak untuk yang diekspor), (3) terkendalinya kenaikan biaya secara keseluruhan, memberikan indikasi bahwa laba bersih besar kemungkinan akan bisa meningkat jauh lebih pesat tahun ini dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Kami memproyeksikan laba bersih akan meningkat sekitar 20 persen untuk tahun 2004.
Salah satu fakta yang sangat menarik di PT BA adalah bahwa perusahaan ini tidak memiliki utang, malah memiliki kas yang sangat besar. Per Desember 2003, PT BA mempunyai kas lebih dari Rp 594 miliar atau setara dengan Rp 279 per lembar sahamnya, atau hampir 34 persen dari harga saham perusahaan (Rp 825).
Kesempatan investasi yang menarik? Yield dividend yang besar akan memberikan dukungan untuk harga saham dalam jangka pendek, sedangkan potensi peningkatan laba yang cukup pesat untuk tahun 2004 merupakan faktor pendukung untuk jangka menengah.
Untuk jangka yang lebih panjang, dukungan terhadap kinerja PT BA diharapkan datang dari kenyataan bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia dan Asia Pasifik pada umumnya semakin baik. Hal ini menyebabkan permintaan untuk batu bara-salah satu sumber energi yang termurah-mengalami peningkatan yang baik juga. Indonesia sendiri diproyeksikan akan membutuhkan pertumbuhan permintaan batu bara setidaknya sebesar 10 persen per tahun untuk tahun-tahun mendatang.
Erwan Teguh Analis Danareksa Sekuritas
Disclaimer: Keputusan untuk melakukan transaksi jual beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Dalam berinvestasi, pembaca membuat penilaian independen
sumber: