Menengok Tambang Arutmin (3-Habis) Wariskan Ekonomi Kerakyatan
Banjarmasinpos, 26 Mei 2004 TAK ada sesuatu yang abadi. Filosofi ini disadari betul oleh PT Arutmin Indonesia (AI). Beranjak dari pemikiran itu, perusahaan pemegang PKP2B di Kabupaten Tanah Bumbu Kalsel ini, telah menyiapkan cinderamata termanis bagi warga di sekitarnya.
Apa itu?. Bukan barang ataupun kucuran uang, tapi berupa program sustainable economy development atau pemberdayaan ekonomi berkelanjutan. Bentuknya berupa penyaluran dana bergulir melalui lembaga khusus yang difasilitasi PT AI.
"Suatu hari nanti usaha tambang ini akan habis. Untuk itulah kami merasa perlu memberikan sesuatu yang berharga untuk warga di sekitar kami," tukas Ahmad Nurkholis, community development superintendent PT AI, pekan lalu, kepada BPost dan beberapa wartawan media cetak dan elektronik nasional.
Sasaran program pemberdayaan ekonomi berkelanjutan adalah rakyat miskin. Tujuannya adalah memperkuat usaha ekonomi produktif (peternakan, pertanian, perikanan, dagang) mereka melalui suntikan bantuan modal bergulir.
Output yang dikehendaki yakni terciptanya rakyat yang tangguh terutama dalam ekonomi. Dengan begitu, sebut Nurkholis, saat PT AI tutup usaha, penduduk di sekitar tambang telah mapan dalam perekonomian dan memiliki usaha ekonomi yang mandiri.
Tahun 2004 ini, program tersebut telah memasuki tahun ketiga. Total dana bergulir yang dikucurkan telah mencapai Rp1,4 miliar yang disalurkan melalui lembaga pemberdayaan usaha masyarakat (LPUM) --berkantor di lokasi Nort Pulau Laut Coal Terminal (NPLCT), Tanjung Pemancingan, Kecamatan Pulau Laut. Di lokasi tambang Senakin Kecamatan Kelumpang Tengah, istilah yang digunakan yaitu Lembaga Pengembangan Masyarakat Desa (LPMD).
Pengurus LPUM maupun LPMD berasal dari warga. Tugasnya menyalurkan dan mengelola dana bergulir kepada kelompok swadaya masyarakat (KSM) dan kelompok usaha masyarakat (KUM).
Pemberdayaan ekonomi berkelanjutan, beber Nurkholis, adalah program unggulan dari seluruh program community development (CD) PT AI. Kegiatan CD lainnya menyentuh bidang pendidikan, kesehatan, olahraga, keagamaan, dan penyuluhan. Bentuknya, seperti, pembangunan/rehab gedung sekolah.
PT AI menargetkan tahun keenam LPUM dan LPMD telah mandiri. Dengan kata lain, bisa menghimpun dan mengelola dana secara swadaya tanpa bergantung dari sokongan bantuan dana dari PT AI.
"Itu cukup berat. Insya Allah tahun ketujuh kami mandiri," tukas Abdul Muis, ketua LPUM Pulau Laut seraya mengatakan pihaknya telah mampu mencukupi kebutuhan ATK, biaya rapat, dan lainnya.
Hambatan utama yang dihadapi yaitu imej keliru sebagian anggota KSM. Ada yang beranggapan bantuan dari PT AI adalah hibah dan bukan bergulir. Itu sebabnya ada beberapa kredit yang macet. M Idris (45), anggota KSM Tanjung Kemuning Desa Sigam, mengaku cukup terbantu atas pinjaman dana dari PT AI. Namun lantaran merebaknya isu penyakit flu burung beberapa waktu lalu, usahanya ternak ayam potongnya kena imbas dan dirinya pun kesulitan mengembalikan dana pinjaman. Namun kini usahanya mulai bangkit. Sedikitnya seribu ekor ayam (masih anakan) kini dikelolanya secara intensif. idda
sumber: