Manajemen Berau Coal Kembali Dikritik


Manajemen Berau Coal Kembali Dikritik

Comdev Rp7,65 Miliar, Saat Presentasikan di Depan Bupati Berau

Metro Balikpapan, 20 Januari 2006

 

 


TANJUNG REDEB-Presentasi program pemberdayaan masyarakat atau Community Development (Comdev) PT Berau Coal (BC, yang disampaikan di hadapan Bupati Berau, diwarnai kritikan tajam. Pasalnya, meski penyampaian program maupun pelaksanaannya di lapangan dinilai sudah berjalan bagus, tetapi karena dalam manajemen PT BC kurang transparan, menyebabkan program itu menjadi minor di mata masyarakat. Menariknya, kontribusi yang diberikan PT BC, juga dinilai masih sangat minim, dibandingkan kerusakan alam pasca penambangan. Sementara pendapatan langsung payment sebesar 13,5 persen yang jadi harusnya dinikmati Kabupaten Berau, justru lebih banyak parkir di pusat dan di Pemprov Kaltim. Berau, paling besar kabarnnya hanya kebagian Rp20 miliar saja.

Sejumlah kritikan ke manajemen PT BC ini, disampaikan secara bergantian di dari sesi dialog, yang dibuka moderator Kabag Pembangunan Pemkab Berau, Drs M Bayu. Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, KNPI dan sejumlah pejabat Pemkab Berau—termasuk Bupati Drs H Makmur HAPK.

Peserta yang hadir umumnya tidak sabar untuk memulai dialog saat presentasi masih dilakukan manajemen PT BC yang diwakili Manahan Harianja, Rusli Fachrudin dan Made Saroja ini. Untungya, suasana gaduh bisa ditengahi bupati, yang hadir didampingi Wabup Ir Ahmad Rifai dan Wakil Ketua DPRD Berau H Kamrani Umar.

Menurut Bupati Berau, cukup banyak kewajiban PT BC yang harusnya bisa memberikan kontribusi ke daerah, tapi belum maksimal dipenuhi. Misalnya, kata dia kontribusi galian C dari kegiatan reklamasi guna menutup seluruh kubangan lobang besar paska kegiatan penambangan, termasuk penggunaan air bawah tanah. �Jika BC memang peduli dengan peningkatan SDM, mengapa tidak mendukung langkah kami dalam membangun Balai Latihan Kerja (BLK),� ujar bupati.

Sementara pemerataan pelaksanaan program comdev di 13 kecamatan yang ada di Berau, dipandang bupati sudah saatnya masuk dalam APBD Berau. Apalagi, selama ini comdev itu hanya dirasakan sejumlah kampung di 5 kecamatan tempat PT BC beroperasi. “Kami melihat PT BC sama sekali tidak ada kepedulian melakukan pembinaan kehidupan beragama�, ungkap Ramli dari perwakilan tokoh agama.

Sementara Wakil Bupati menyayangkan langkah PT BC yang baru memberikan foto copy perjanjian kontrak karya yang asli, setelah puluhan tahun beroperasi. Padahal, harusnya berjanjian itu sudah diserahkan pada Pemkab Berau sejak dini.

Menanggapi harapan bupati meminta vomdev PT BC masuk APBD, Made Seroja mengatakan, hal ini akan akan dijadikan masukan ke manajemennya.

Program comdev PT BC sendiri, antaralain menyangkut pendidikan, pengetahuan, kesehatan dan nutrisi, serta lingkungan, budaya dan kontribusi sosial. Pada tahun 2006 ini, dialokasikan sebesar Rp7,65 miliar. Dana ini, antaralain diagendakan untuk pos pendidikan dan pengetahuan Rp3,7 miliar, kontribusi sosial Rp3 miliar, kesehatan dan nutrisi Rp635 juta, serta lingkungan dan budaya Rp393 juta.

sumber: