Mahyudin, Bupati KUTIM, “Ancam� Investor

SANGATTA - Kaltimpos, 10 Maret 2004 - Bupati Kutim H Mahyudin ST MM meminta kepada seluruh pengusaha yang telah mempunyai izin lokasi pertambangan, secepatnya melakukan kegiatan di lapangan. Jika tidak, izin lokasinya akan dialihkan atau diberikan kepada investor yang lebih serius untuk menanamkan modalnya di sektor pertambangan tersebut.

Penegasan itu disampaikan orang nomor satu di Pemkab Kutim ini ketika bertemu dengan sejumlah investor di sektor pertambangan yang sudah mempunyai izin lokasi pertambangan. Pertemuan itu sendiri dilaksanakan di Jakarta. Dari 18 perusahaan yang diundang, hanya 10 perusahaan yang hadir. Selebihnya tidak memberikan keterangan jelas.

Menurut Mahyudin, pengusaha yang hadir pada pertemuan itu dinilai cukup serius untuk melakukan penambangan di Kutim. Ia meminta kepada pengusaha yang bergerak di sektor pertambangan dan memiliki izin itu, secepatnya melakukan koordinasi dengan dinas teknis, yakni Dinas Pertambangan Kutim guna melakukan kegiatan lebih lanjut di lapangan.

“Berbagai perkembangan dan kegiatan hendaknya dilaporkan ke instansi teknis. Sehingga Pemkab Kutim mengetahui seberapa jauh kegiatan yang sudah dilakukan. Selain itu kalau ada persoalan secepatnya dirundingkan bersama untuk mencari jalan keluar, sehingga semua pihak tidak dirugikan,� kata Mahyudin.

Keberadaan mereka, lanjutnya, akan dievaluasi kembali di masa mendatang, sebab sebagian di antaranya tak melaporkan kegiatannya di lapangan.

Kendati demikian, Mahyudin merasa senang karena sebagian besar perusahaan yang sudah mengantongi izin, mau hadir pada pertemuan yang bertajuk, Silaturahmi bersama Bupati Kutim dan Dinas Pertambangan tersebut. Dia meminta kepada instansi teknis agar melakukan evaluasi kepada seluruh perusahaan yang sudah mengantongi izin, namun tak melakukan kegiatan di lapangan.

“Kita ingin seluruh perusahaan yang sudah mengantongi izin, terutama di sektor pertambangan ini, secepatnya melakukan aktivitas di lapangan. Jika izin eksplorasi sudah dikantongi, hendaknya dilakukan peningkatan, yakni eksploitasi, sehingga ada kemajuan bagi perusahaan tersebut dan nantinya bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitarnya,� kata Mahyudin lagi.

Kenapa pertemuan ini dilakukan di Jakarta? Menurut Mahyudin, karena berbagai kesibukan pihak manajemen perusahaan, pihaknya mengalah untuk pergi ke Jakarta. Sehingga semua manajemen di beberapa perusahaan bisa hadir lantaran sebagian besar berkantor di Jakarta. Kendati demikian, pihaknya berharap kalau perusahaan sudah beroperasi, hendaknya membuka kantor di Sangatta guna memudahkan koordinasi dan sebagainya.

Mahyudin juga menjamin kondisi keamanan di Kutim tetap kondusif, sehingga investor yang menanamkan modalnya di Kutim tidak perlu khawatir mengenai keamanan. Pihaknya bersama masyarakat dan seluruh komponen dan elemen menginginkan Kutim tetap kondusif sehingga investor tidak lari ke daerah lain.

Kepala Dinas Dertambangan Kutim Drs H Moch Roos Darno BE Meng MM kepada media ini juga sependapat dengan pernyataan Bupati Mahyudin. Pihaknya selaku instansi teknis akan menindaklanjuti apa yang dibicarakan dalam pertemuan di Jakarta tersebut.

Dijelaskan, perusahaan yang selama ini tidak melakukan aktivitas di lapangan akan ditinjau kembali keberadaannya. Kemudian dia menyebutkan ada beberapa perusahaan yang dinilai tidak serius, namun siapa saja mereka, tak disebutkan secara rinci. Yang jelas, pihaknya akan melakukan evaluasi kembali keberadaan mereka.

“Kita akan mengirimkan surat kepada perusahaan pertambangan yang sudah mengantongi izin. Jika tak segera melakukan kegiatan di lapangan, permohonan perpanjangan izin akan dipertimbangkan lagi. Kita ingin semua investor segera melakukan kegiatan, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Kutim,� kata Roos Darno.

sumber: