Mahasiswa Papua Minta Pemerintah Tutup Freeport
Mahasiswa Papua Minta Pemerintah Tutup Freeport
Rabu, 05 April 2006 | 17:38 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar lima ratus mahasiwa Papua di Jawa dan Bali melakukan demonstrasi di depan Istana Negara siang tadi. Humas Aksi, Zeli Harizone, mengatakan demonstrasi kali ini merupakan upaya pembuktian bahwa segala masalah yang ada di Papua pada dasarnya berakar pada masalah Freeport. "Kami ingin mengembalikan masalah pada akar yang sebenarnya, yaitu masalah Freeport," ujarnya.
Para demonstran menuntut lima hal pada pemerintah, yaitu penutupan total PT Freeport Indonesia, pengusutan secara tuntas pelaku pelanggaran HAM kasus Timika dan Abepura, melakukan dialog nasional dan internasional untuk menyelesaikan masalah Papua, pembebasan tanpa syarat aktivis Front Pepera yang ditahan dan penarikan seluruh pasukan nonorganik TNI-Polri di Papua.
Menurut Arkilaus Baho, Juru Bicara Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat, saat ini ada 300 orang aktivis di Papua yang terpaksa harus lari ke hutan. "Mereka terpaksa menyingkir karena pada saat kejadian di Abepura, Front Papualah yang dianggap bertanggung jawab," kata Arkilaus.
Titis Setianingtyas