Longsor di Bali Utara Telan Dua Korban Tewas

Bali - Nusa Tenggara
Longsor di Bali Utara Telan Dua Korban Tewas

DENPASAR--MIOL: Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) sering mengingatkan kepada masyarakat agar mewaspadai munculnya angin kencang dan hujan secara mendadak berdampak terhadap tingginya gelombang laut.

Peringatan tersebut sudah menjadi kenyataan, hujan lebat turun di Bali bagian utara Sabtu (21/1) hingga Minggu (22/1) dini hari menyebabkan banjir diikuti tanah longsor yang merenggut dua orang tewas ibu dan bayinya di Buleleng.

Korban tewas itu adalah Ni Ketut Kasriani (25) dan bayinya berusia 1,5 tahun, tertimbun tanah longsor saat tidur nyenyak malam itu, sedangkan suaminya Kastawan bersama rekan lainnya selamat, karena kebetulan ada di luar rumah.

Banjir dan tanah longsor mengakibatkan banyak rumah penduduk roboh diterjang air bah disamping sejumlah ternak peliharaan penduduk ikut mati mengikuti hanyutnya potongan kayu hingga berserakan di pantai Bali utara.

Selain banjir di Buleleng, kondisi kawasan rawan longsor masih mengkhawatirkan yang banyak terdapat di Bali bagian utara, kawasan wisata Kintamani yang banyak tebing terjal dibanguni restoran toko-toko kesenian di kawasan danau Batur.

Gelombang laut di seputar pulau Bali juga tidak bisa diprediksi dan sewaktu-waktu gelombang bisa mencapai ketinggian 3-4 meter, dan kondisi alam ini sempat melenyapkan seorang nelayan muda di Karangasem yang hilang Minggu pagi.

Anak muda itu dikabarkan melaut sejak Sabtu dan hingga sekarang tidak muncul-muncul sehingga dikhawatirkan hilang diantam gelombang besar saat memburu ikan di ujung timur pulau Bali dan peristiwa itu dilaporkan kepada polisi setempat.

Nelayan di pantai Lebih Gianyar juga mewaspadai adanya gelombang besar mengancam profesinya sehingga mereka sekitar 150 penangkap ikan yang tercatat di sana jarang melaut akibat cuaca buruk muncul secara tiba-tiba, kata nelayan Ketut Sudira.

sumber: