Lingkungan Kotim Makin Parah

Lingkungan Kotim Makin Parah

Sampit, BPost
Kerusakan lingkungan di sejumlah kawasan penambangan emas di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah diperkirakan akan semakin parah dengan banyaknya warga yang mulai melakukan penambangan pasir zirkon atau biasa disebut pasir buyu di sejumlah lokasi eks penambangan emas yang sebelumnya telah ditingalkan pekerja tambang.

Informasi yang diterima dari para penambang di Desa Tangar kilometer 28 Kecamatan Kota Besi mengatakan, saat ini sangat sulit untuk mendapatkan emas, karena itu mereka beralih menjadi penambang pasir zirkon.

Untuk menambang pasir zirkon mereka menggunakan mesin sedot menyedot pasir di lobang-lobang bekas penggalian emas dan setiap harinya satu kelompok yang berjumlah empat orang rata-rata bisa mengumpulkan satu ton pasir zirkon.

Pasir zirkon yang digunakan untuk bahan baku pembuatan kaca ini dibeli oleh pengumpul dengan harga Rp1000/kg dan dibawa ke Kereng Pangi Katingan sebelum diekspor ke Cina.

Menurut seorang penambang, Amat mengakui penambangan pasir zirkon itu akan memperparah kerusakan lingkungan. Namun ia tidak mau disalahkan karena menurut dia, lokasi penambangan emas yang berada di sekitar Sungai Seranau itu sebelumnya telah rusak akibat penambangan emas.

Di mana saat ini daratannya telah berubah menjadi ribuan lobang besar menganga dengan kedalaman 10-15 meter dan sungainya juga telah tercemar oleh mercuri dan warnanya telah berubah kehitam-hitaman dan tidak bisa lagi dipergunakan warga.

Menurut Amat, penambangan pasir zirkon sudah lama dilakukan warga di lokasi penambangan emas Ampalit Kereng Pangi Kabupaten Katingan.

Penambangan pasir zirkon dilakukan secara besar-besaran oleh sejumlah investor dan ribuan pekerja tambang dari lokasi tersebut setiap bulannya ribuan ton pasir zirkon diimpor ke Cina.

sumber: