Limbah Tambang Perparah Jalan Pundu

Limbah Tambang Perparah Jalan Pundu

Palangka Raya, BPost

Berdasarkan hasil tinjauan Sub Tim I Komisi D Propinsi Kalteng akhir pekan lalu, saat ini beberapa titik jalan sudah terendam banjir. Jika tidak segera ditangani secara serius oleh Pemkab setempat maka dikhawatirkan kerusakan akan bertambah parah.

Kondisi jalan sulit dilewati karena sebagian merupakan timbunan tanah sehingga menyebabkan ban mobil ambalas akibat licin setelah turun hujan. Selain itu, banyaknya lubang di bagian jalan membuat kenyamanan warga terganggu bahkan bisa membahayakan keselamatan.

Adanya aktivitas penambangan pasir seperti di kilometer 25,5 ruas jalan Simpang Pundu-Tumbang Samba yang menggunakan alat berat cukup mengganggu karena terlalu dekat dengan badan jalan serta mobilitas umum.

Limbah yang dibuang begitu saja juga membuat gunungan tanah yang mengganggu serta dikhawatirkan menyebabkan kerusakan lingkungan. Pasalnya, pembuangan air limbah yang mengalir ke arah badan jalan umum sehingga mengganggu ruas jalan.

"Masalah ini harus disikapi serius oleh pemkab setempat karena jika dibiarkan maka akan bertambah parah. Penambang yang melanggar ketentuan, termasuk mengabaikan aspek lingkungan harus ditindak tegas," tandas anggota Komisi D, Suhaimi Kurniawan yang juga ikut dalam peninjauan tersebut ditemui Senin(28/11).

Menurutnya, perlu ada ketegasan tindakan dari pemerintah daerah mengingat aspek lingkungan sangat penting bagi masyarakat. Semua penambang juga harus benar-benar memperhatikan kelestarian lingkungan agar aktivitas mereka tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.

Sebagai masukan, kata anggota dewan yang juga Ketua Kerukunan Warga Hulu Sungai Selatan di Palangka Raya ini, beberapa ruas jalan seperti km 29 jalan Tumbang Samba harus dibuat gorong-gorong atau box curset untuk mengalirkan air mengingat daerah tersebut merupakan dataran rendah yang mudah tergenang.

Beberapa titik ruas jalan yang cukup rendah perlu ditimbun agar tidak terendam air saat banjir. Seperti halnya di km 29,5 Tumbang Samba perlu penimbunan sepanjang sekitar 200 meter karena daerah yang dulunya rawa itu selalu terendam banjir.

"Saat ini kondisinya paling parah mengalami kerusakan yaitu sepanjang sekitar 50 meter yang mengakibatkan mobil angkutan umum dan barang harus antri cukup panjang karena terjebak di daerah lumpur. Ini harus diprioritaskan untuk ditangani segera. Jembatan Bakewal di km 57 yang runtuh sejak 2003 harus diperbaiki karena membahayakan sebab darurat cuma terbuat dari kayu bulat," pungkasnya. mgb 

Meningkatnya intensitas hujan membuat kerusakan beberapa ruas jalan di Kalteng semakin parah. Tidak terkecuali ruas Jalan Pundu-Tumbang Samba, Kabupaten Katingan yang kini memprihatinkan dan sangat mengganggu aktivitas warga.

sumber: