Limbah PLTU Asam-Asam Menumpuk

 

Pelaihari, BPost
Puluhan ribu ton abu (ash) dari batu bara yang merupakan limbah Pusat Listrik Tenaga Uang (PLTU) Asam-Asam di Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalsel hingga kini tak dimanfaatkan.

Padahal limbah berupa abu dari batu bara yang digunakan sebagai bahan baku PLTU Asam-Asam tersebut sebenarnya masih bisa dimanfaatkan kalau diolah.

Asam-Asam, Ir Krishna Mulawarman K menerangkan, untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga uap yang terdiri dari dua unit turbin, per hari memerlukan 1.850 ton batu bara. Dari 1.850 ton batu bara yang dibakar, akan menyisakan abu sekitar 74 ton/hari. Artinya, jika satu tahun dengan asumsi masa operasional 330 hari, maka PLTU Asam-Asam akan menghasilkan abu batu bara sebanyak 24.240 ton.

Sedangkan masa operasional PLTU Asam-Asam sejak tahun 2000 atau hingga saat ini mencapai empat tahun, yang berarti limbah abu batu baranya tidak kurang dari 97.680 ton.

Limbah abu batu bara sebanyak puluhan ribu ton tersebut kini menumpuk dan memadat di lapangan penumpukan yang sengaja disediakan di kawasan sekitar PLTU Asam-Asam itu, tanpa ada yang memanfaatkannya.

Pihak manejer PLTU Asam-Asam menyilakan kalau ada pihak-pihak yang mau memanfaatkan limbah abu batu bara yang sudah tak punya kalori lagi itu. "Silakan kalau ada yang mau memanfaatkan abu batu bara limbah PLTU ini," ujar Krishna MK seraya mengingatkan, untuk mengambil abu tersebut meminta izin terlebih dahulu guna memudahkan pengaturan dan tidak sampai mengganggu kegiatan lain.

Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian dan percobaan-percobaan, abu batu bara limbah PLTU tersebut tak bisa dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan usaha pertanian karena masih mengandung minyak walaupun tidak punya kalori lagi. "Oleh sebab itu, untuk pembuatan atau penimbunan lahan yang nantinya dimanfaatkan untuk lahan perkebunan atau pertanian, mungkin tidak cocok," lanjutnya.

Tetapi pemanfaatan abu batu bara limbah PLTU itu yang memungkinkan sebagai campuran semen untuk bahan bangunan atau dibuat semacam pavingstone (batako press).

Ditegaskan, dampak negatif limbah relatif kecil bahkan tak ada samasekali terhadap lingkungan sekitar PLTU Asam-Asam, karena dikelola demikian rupa agar tidak sampai menimbulkan pencemaran.

"Begitu pula limbah-limbah PLTU Asam-Asam lainnya seperti bahan bakar minyak (BBM) serta air yang sudah digunakan, untuk pembuangnnya tetap mengacu pada keramahan lingkungan," tandas Krishna.

PLTU Asam-Asam itu walaupun menggunakan batu bara sebagai bahan baku pokoknya, tetapi juga masih membutuhkan BBM seperti HSD (solar) yang digunakan untuk start up. Sementara kebutuhan batu bara untuk PLTU Asam-Asam tersebut dipasok PT. Jorong Barutama Greston yang lokasi berdekatan sehingga lebih memudahkan aktivitas.

sumber: