Lebih dari 1.000 Pendulang Intan Menganggur

Lebih dari 1.000 Pendulang Intan Menganggur

Kompas, 21 Januari 2006

 

Cempaka, Kompas - Akibat hujan yang terus mengguyur sepekan terakhir, kini lebih dari 1.000 pendulang intan di pusat pendulangan intan tradisional, di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menganggur.

Mereka terpaksa meninggalkan areal pendulangan yang lubang-lubang galiannya terendam air. Bahkan, sebagian rumah mereka juga tergenang air setinggi 50 sentimeter.

Dalam pemantauan Kompas di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Jumat (20/1), ratusan lubang pendulangan intan yang terendam air berada di Kelurahan Cempaka, Basiung, dan Sungai Timung.

Kawasan yang paling parah terendam air berada di daerah Pelumpung, Kelurahan Sungai Tiung. Pendulangan di tiga kelurahan yang biasanya hiruk-pikuk oleh mesin penyedot air dan kegiatan ratusan pendulang kini terlihat hanya satu-dua pendulang yang bekerja.

Beralih pekerjaan

Sebagian warga di daerah itu sementara ini beralih pekerjaan sebagai pengangkut pasir dan batu. Bahkan, sejumlah perempuan bekerja membersihkan batu putih untuk taman atau akuarium. Untuk pasir, satu truk mereka bisa mendapat upah Rp 200.000 hingga Rp 300.000, sedangkan batu putih mereka jual Rp 35.000 per karung.

Lurah Sungai Tiung Syaiful Anwar menjelaskan, rumah yang terendam air di desanya hanya sebanyak 12 rumah. Namun, banjir menyebabkan aktivitas ekonomi merosot akibat hampir seluruh kegiatan pendulangan intan terhenti. Penduduk di kelurahan ini, yang jumlahnya mencapai 1.800 keluarga atau 7.500 jiwa, sebagian besar adalah pendulang.

sumber: