Kualitas Batu Bara Sangat Mengecewakan

Kualitas Batu Bara Sangat Mengecewakan

Kompas, 21 Desember 2005

Purwakarta, Kompas - Pascakenaikan harga bahan bakar minyak, sejumlah pengusaha genteng dan keramik di Kecamatan Tegalwaru dan Plered, Purwakarta, mencoba batu bara untuk membakar genteng. Batu bara dinilai lebih murah daripada kayu maupun minyak bakar. Namun, mereka kecewa karena kualitas tidak sebagaimana semestinya.

�Kualitas batu bara kadang tidak sesuai spesifikasi tercantum. Batu bara yang diproduksi industri rumahan kualitasnya tidak sama dan belum ada standardisasi,� kata Ahmad Nizar, Kepala Litbang Keramik Dinas Perindustrian Perdagangan dan Penanaman Modal Kabupaten Purwakarta, Selasa (20/12).

Ia mengatakan, ada tiga jenis batu bara berdasarkan komposisinya. Pertama, batu bara dengan campuran batu bara mentah dan zat perekat berupa tanah liat. Kedua, batu bara terkarbonasi, dan ketiga bio-batu bara. Jenis kedua dan ketiga layak digunakan meski harganya sedikit lebih mahal.

Opo Mustopo, Kepala Litbang Genteng dan Batu Bata, mengatakan bahwa lebih dari 75 persen pabrik genteng di Kecamatan Plered dan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, berhenti produksi. Dari sekitar 160 pabrik yang tercatat di awal tahun 2005, kini hanya 50 pabrik yang masih bertahan.

Pakai kayu

Pascakenaikan harga BBM, sekitar 30 pabrik genteng dengan bahan bakar minyak berhenti produksi. Kini, lanjut Opo Mustopa, tak satu pun yang beroperasi lagi. Jika ada, mereka beralih menggunakan kayu untuk membakar gentengnya. Sementara itu, upaya menggunakan batu bara gagal dilaksanakan karena tidak adanya jaminan pasokan dan kualitas.

Untuk membakar genteng dengan kayu, para pengusaha yang dulunya menggunakan minyak harus membangun tungku khusus untuk kayu.

�Sekarang ini para pengusaha kadang mencari kayu bakar sampai ke Sukabumi, Cianjur, atau Garut karena di Purwakarta sudah sedikit,� ujar Opo Mustopa.

sumber: