KPC tunda pricing obligasi US$375 juta
Hal itu diungkapkan lewat
Fluktuasi harga obligasi terjadi setelah suku bunga obligasi di
"KPC akan menunggu hingga pasar obligasi lebih stabil sebelum menetapkan harga," ujar
Perseroan menawarkan suku bunga mengambang selama tiga tahun yang dapat ditinjau kembali setelah dua tahun. Perseroan juga menawarkan suku bunga tetap untuk jangka waktu
Selama dua pekan ini KPC mempromosikan penjualan obligasi kepada para investor di Singapura,
"Perseroan berencana menjual
Jalan terus
Saat dikonfirmasi, Eddie J. Soebari, Direktur PT Bumi Resources Tbk menegaskan rencana emisi obligasi itu tetap jalan terus sesuai dengan rencana.
Menurut dia, dirinya kini berada di
Sebelumnya untuk rencana emisi obligasi KPC ini, lembaga pemeringkat internasional Standard & Poors memberikan peringkat B+. Dalam siaran pers dari S&P disebutkan peringkat B+ untuk kredit korporasi KPC dengan outlook stabil.
Unsecured notes tersebut diterbitkan oleh
Sumber Bisnis mengatakan pricing obligasi KPC sebenarnya dijadwalkan kemarin tetapi ditunda karena kondisi pasar obligasi yang jelek. "Roadshow obligasi KPC berakhir pada Jumat pekan lalu, tetapi penentuan harganya ditunda hingga waktu yang belum ditentukan," katanya.
Dia menjelaskan dengan kondisi pasar obligasi internasional yang jelek, investor lebih memilih obligasi
"Bayangkan saja, obligasi US$ pemerintah memberikan yield 8,75%, kalau KPC menawarkan yield 9% atau 10%, investor lebih memilih obligasi US$ pemerintah RI."
Sumber tadi menjelaskan investor asing meminta yield 10% dari obligasi yang akan diterbitkan oleh KPC. "Bagaimana KPC bersedia memberikan yield 10%, tentu cukup mahal sehingga kemungkinannnya obligasi itu batal diterbikan," katanya.
Namun, ujarnya, kepastian dari penerbitkan obligasi KPC tentu tergantung dari penjual
Sementara Bloomberg mengutip Patrick Chia, yang membantu pengaturan investasi fixed income senilai US$11,9 juta pada Credit Agricole Asset Management di Singapura.
Dia mengatakan, "Saat ini merupakan salah satu saat terburuk untuk menjual obligasi, sehingga merupakan ide bagus untuk menunda penjualan ini sampai keadaan lebih menguntungkan."
Patrick menyatakan akan berpikir dua kali sebelum membeli obligasi KPC.
Menurut data Deutsche Bank AG pukul 15.43 kemarin, suku bunga obligasi Indonesia sebesar 6,75% untuk jangka waktu 10 tahun, sampai Maret 2004, ditawarkan sampai 8,92% atau 4,17% poin lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga pinjaman di AS untuk jangka waktu yang sama. Hal ini jika dibandingkan dengan 8,17% pada tanggal 3 Mei 2004. (