KPC Siap Pasok Batu Bara

KPC Siap Pasok Batu Bara
Pembangunan PLTU Tinggal Tunggu Investor 

Kaltimpost, 6 Februari 2006

 

SANGATTA - Rencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bukit Pelangi bakal jadi kenyataan. Perkembangan terakhir KPC siap memasok batu bara yang merupakan bahan baku pembangkit tenaga uap. Kepastian KPC itulah yang selama ini ditunggu-tunggu investor.

"KPC menyatakan sudah tidak ada masalah lagi untuk memasok bahan baku batu bara sebagai bahan bakar PLTU nanti. Sehingga pembangunan PLTU diharapkan bisa segera dimulai," kata Plh Sekda Kutim Ir HM Syafruddin Achmad MM didampingi Kabag Pembangunan Ir HR Didi Suryadi, kemarin.

Menurutnya KPC menyatakan kesanggupannya mengenai pasokan batu bara yang diperlukan PLTU. Bahkan masalah harga kemungkinan juga sudah final, sehingga antara KPC dan investor telah melakukan pembahasan dan negosiasi.

"Sekarang tinggal pihak investor untuk menindaklanjuti pelaksanaan pembangunan PLTU," ujar Syafruddin. Mengenai lahan yang bakal dipergunakan untuk membangun PLTU, tidak ada hambatan, lantaran pihak investor dengan masyarakat sudah sepakat, setelah Pemkab Kutim memfasilitasi untuk pertemuan guna negosiasi harga beberapa waktu lalu.

Bahkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) sudah menyatakan kesiapannya melakukan pengukuran lahan yang akan dipergunakan membangun PLTU. Hal tersebut ganti rugi yang dilaksanakan lebih jelas dan tak menimbulkan masalah baru. Karena pengukuran akan diketahui batas-batas mana yang akan dimanfaatkan, sehingga investor bisa segera merealisasikan pembayaran kepada masyarakat.

Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Setkab Kutim ini berharap investor yang sudah beberapa kali melakukan presentasi, kembali menindaklanjuti perkembangan tersebut. Apabila pihak KPC sudah menyatakan kesanggupannya memasok bahan baku batu bara untuk PLTU, berarti semuanya tidak ada hambatan berarti lagi.

Seperti diketahui, investor dengan KPC masih tarik ulur mengenai penetapan harga batu bara yang akan dibeli guna kepentingan PLTU tersebut. Selain itu juga mengenai kualitas emas hitam yang akan dimanfaatkan untuk bahan baku PLTU, terutama mengenai kalorinya.

"Lokasinya mungkin hanya bergeser sedikit karena ada persoalan yang tak bisa diselesaikan. Namun saya sendiri belum tahu persis. Kita akan melihat ke lapangan dalam waktu dekat ini," tambahnya.

sumber: