KPC Kembali Raih Aditama Emas Untuk Keselamatan Pertambangan 2003
Kaltimpos - SANGATTA–PT Kaltim Prima Coal (KPC), untuk ketiga kalinya, mendapat penghargaan Aditama Emas tingkat nasional untuk Kinerja Keselamatan Pertambangan 2003.
"Dengan diterimanya penghargaan ini, merupakan bukti atas komitmen KPC untuk terus menerus secara konsisten meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja tambang. Hal ini sekaligus bisa menjadi contoh yang baik bagi komunitas di luar KPC" kata Utoro, Kepala Teknik Tambang KPC, setelah menerima piagam penghargaan Aditama Emas Keselamatan dari Ir Simon Sembiring, Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral, di Jakarta Senin (4/10).
Menurutnya, pemberian penghargaan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral sejak tahun 1992. Diberikan kepada perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan mineral, batubara dan panas bumi yang mempunyai kinerja terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terbaik.
Dalam sambutannya, Dirjen GDSDM, Ir Simon Sembiring, menyampaikan selamat kepada para pemenang. "Penghargaan Aditama keselamatan ini sekaligus dapat menjawab tantangan setiap perusahan untuk menciptakan safety and health yang berkelanjutan dan menjadi kewajiban setiap perusahaan tambang untuk menetapkan zero accident by choise sebagai implementasi dari pada good mining practice,� kata Utoro mengutip pernyataan Simon.
Selain KPC, PT Arutmin Indonesia - Tambang Satui, tambang batubara di bawah Bumi Resource TBK pun mendapatkan piagam penghargaan Aditama Emas, sekaligus peraih Upakarti Aditama Keselamatan Pertambangan yang merupakan penghargaan tertinggi atas usaha pencegahan kecelakaan dengan tingkat kekerapan dan keparahan mencapai Zero Fatality Accident.
Tujuh perusahaan tambang batubara lain menerima penghargaan Aditama (Piagam Emas) yaitu PT Arutmin
Pedoman Pemberian Penghargaan Prestasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Mineral dan Batubara meliputi kebijakan manajemen tentang K3, organisasi K3, program Pengelolaan dan K3, kesiapsiagaan dalam keadaan darurat. Berikutnya, penanganan bahan beracun berbahaya dan promosi K3.(