Korupsi di Indonesia Menduduki Peringkat Ketiga

13 Oktober 2012

Makassar- Rol --Repubika, 24 Maret 2004 - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pusat, Tumpak H. Pangabean mengatakan, kasus korupsi di Indonesia merupakan kejahatan yang luar biasa dengan menduduki peringkat ketiga di dunia.

"Indonesia termasuk negara ketiga yang terbesar tingkat korupsinya serta sangat memprihatinkan," katanya pada ramah tamah peserta pertemuan konsultasi publik, kode etik dan rencana kerja KPK dengan Gubernur Sulsel HM. Amin Syam di Makassar, Selasa malam.

Kondisi yang sudah memprihatinkan ini menuntut kerja keras untuk memberantas segala bentuk korupsi di tanah air. Sikap keprihatinan ini telah melahirkan UU Nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi yang dilanjutkan dengan pembentukkan KPK berdasarkan UU Nomor 30 tahun 2002 dengan tugas menindak dan memberantas segala bentuk korupsi di Indonesia.

Menyikapi hal tersebut, Panggabean mengajak masyarakat untuk menyampaikan informasi mengenai tindak pidana korupsi kepada aparat yang berwenang, yang kemudian merespon guna melakukan langkah antisipatif.

Dalam melakukan pemberantasan korupsi, KPK bersinergi dengan Mahkamah Agung, Jaksa Agung dan Kepolisian. Sinergi ini dilakukan dalam tahapan-tahapan proses penyidikan, penyelidikan hingga tahap pengadilan.

"KPK saat ini menangani kasus korupsi di bank BNI dengan nilai penyelewengan Rp1,7 triliun," ujarnya dan menambahkan, KPK saat ini baru berusia tiga bulan sehingga perlu melakukan sosialisasi tentang keberadaan lembaga tersebut.

Sosialisasi telah dilakukan di Medan, Denpasar, Makassar serta menyusul di Pontianak. Gubernur Sulsel HM. Amin Syam mengharapkan KPK mampu menjalankan tugasnya sehingga penyimpangan-penyimpangan keuangan negara dapat ditekan dengan dukungan semua pihak.

sumber: