Korban Longsor Bukit Gombel Mulai Kekurangan Makanan

Korban Longsor Bukit Gombel Mulai Kekurangan Makanan
Penulis: Parwito

SEMARANG---MIOL: Sebanyak 29 Kepala Keluarga(KK) terdiri dari 119 korban tanah longsor di Bukit Gombel, Desa Gumpilsari, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang , Jawa Tengah (Jateng) Kamis(19/1) mulai dilanda kelaparan dan kekurangan bahan makanan.

Hal itu terungkap setelah Wakil Ketua DPRD Jateng Abdul Kadir Karding melakukan kunjungan di tempat kejadian di Bukit Gombel, Desa Gumpilsari, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik Semarang.

Tanah longsor ini membuat 22 rumah penduduk hancur. Akibatnya, para korban saat ini tinggal di tenda-tenda, dapur umum dan rumah beberapa warga sekitar yang tidak terkena longsor.

"Kami saat ini mengalai kesulitan mencari makanan dan minuman. Sehingga, kami menghimbau agar pemerintah setempat dan bapak dewan bisa membantu kami," ungkap Wardi, 35, salah satu warga yang rumahnya telah rata dengan tanah.

Menanggapi keluhan ini Karding menjanjikan akan memberikan bantuan dalam waktu singkat. "Untuk sementara, kami memberikan makanan nasi bungkus seadanya dahulu dan minuman teh. Selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan instansi terakit," tegas Karding.

Sementara itu, Camat Banyumanik, Suciarso Jarot mmengatakan ada 29 KK yang akan direlokasi dari daerah longsor. Dijelaskannya, saat ini ke-29 KK tersebut sudah diberi perpanjangan uang sewa kontrak oleh PT Putra Wahid, yang jumlahnya naik dari Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta. "Uang dibagikan Rabu (18/1), agar warga bisa segera mencari kontrakan," terangnya.

Sebelum kejadian longsor, sebenarnya sudah ada pertemuan antara warga dengan PT Putra Wahid. Dalam pertemuan itu arga minta agar mereka direlokasi amun tanah tetap menjadi milik mereka. "Warga ingin direlokasi dan tanahnya dibeli, meskipun dengan harga 50 persen saja," jelasnya.

sumber: