Kontribusi Bijih Besi Menguap?
Kontribusi Bijih Besi Menguap?
Banjarmasinmpost, 25 Juli 2005
Pelaihari, BPost, Kontribusi dari pertambangan bijih besi berupa sumbangan pihak ketiga (SPK) dikhabarkan bermasalah. Sebagian besar dananya, miliaran rupiah, diduga telah menguap.
Tengara negatif tersebut dibeberkan anggota Komisi D DPRD Tanah Laut, pekan tadi. "Informasi yang saya terima,
Safrian Noor mengklaim akurasi informasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan. "Informasi itu saya dengar langsung dari Wiliam, direktur
Anggota DPRD Tala dua periode ini membeberkan beberapa waktu lalu dirinya pernah bertemu dengan Wiliam. Dalam pertemuan nonformal itulah dirinya sempat menanyakan kontribusi yang telah disetorkan PT KY ke daerah.
"Pak Wiliam memperlihatkan beberapa lembar kwitansi penyetoran kontribusi perusahaannya untuk daerah ini. Jumlah keseluruhannya sekira Rp4 miliar," sebut Safrian Noor.
Nominal kontribusi tersebut, bebernya, saat produksi bijih besi PT KY 100 ribu ton. Sementara total produksi sampai saat ini telah mencapai 163 ribu ton sehingga total setoran kontribusi pun dipastikan telah bertambah besar.
Sekadar diketahui,
Terkait persoalan tersebut, timpal H Iriansyah, pihaknya akan mengklarifikasi instansi terkait termasuk perusda (PD AUMB). Dengan begitu akan diketahui secara jelas aliran dana kontribusi dari
Seperti penegasannya beberapa waktu lalu ketika rapat kerja dengan Komisi C bidang keuangan DPRD Tala, Kadispenda Tala Drs H Ahmad kembali menegaskan kontribusi (SPK) dari penambangan bijih besi yang diterima institusinya sebesar Rp72 juta. "Sampai sekarang ya cuma itu yang saya terima dari Dinas Pertambangan," jawab Ahmad.
Pejabat eselon II ini juga telah menerima informasi dari anggota Komisi D terkait kontribusi Rp4 miliar PT KY tersebut. "Saya berharap Pak Safrian Noor memperlihatkan data (kwitansi setor) agar informasi ini bisa ditindaklanjuti," tukas Ahmad.
Data tersebut sangat penting guna mengetahui kemana aliran dana tersebut. "Apakah memang untuk daerah (SPK), atau kontribusi lain yang tak berkaitan dengan daerah," sebut Ahmad.
Hingga berita ini diturunkan, Direktur PT KY Wiliam belum berhasil dikonfirmasi. Pun dengan Manager HRD/Legal PT KY Putu Kastu juga belum berhasil dikonfirmasi
sumber: