Konsumsi batu bara RI tahun ini 45,5 juta ton
Bisnis Indonesia
JAKARTA (Bisnis): Konsumsi batu bara domestik tahun ini diproyeksi mencapai 45,5 juta ton atau meningkat sekitar 11,8% dibandingkan realisasi penjualan itu pada 2004.
Sementara, 48% kontraktor pemegang Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) di
Mahyudin Lubis, Direktur Pengusahaan Mineral dan Batu bara Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral (GSDM) pada Departemen ESDM mengatakan kebutuhan pasar domestik itu akan dipasok dari produksi kontraktor kuasa pertambangan dan kontraktor PKP2B.
"Proyeksi pemasaran domestik batu bara pada 2005 sebesar 5,6 juta ton [dari produksi kontraktor kuasa pertambangan], ditambah 39,9 juta ton dari produksi kontraktor PKP2B," jelasnya kepada Bisnis pekan lalu.
Data Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batu bara sendiri yang diterima Bisnis pekan lalu menunjukkan penjualan batu bara di pasar dalam negeri pada tahun ini diperkirakan meningkat 11,8% atau sekitar 4,8 juta ton dibandingkan tahun lalu.
Sementara, volume itu pada 2004 hanya terealisasi 40,7 juta ton yang dipasok dari kontraktor kuasa pertambangan, termasuk BUMN tambang, sebanyak 7,3 juta ton dan suplai kontraktor PKP2B sebesar 33,4 juta ton.
Pada tahun ini, peningkatan penjualan tersebut diketahui ditargetkan oleh 16 kontraktor PKP2B atau sebanyak 64% dari total jumlah perusahaan batu bara yang beroperasi di Indonesia.
"[PT] Adaro
Selain itu, perusahaan lain pemegang PKP2B yang juga akan menambah volume penjualan batu bara di dalam negeri a.l. PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Kideco Jaya Agung, dan PT Tanjung Alam Jaya.
Pasokan ke pasar domestik itu juga akan ditambah dari dua perusahaan PKP2B yang tahun lalu diketahui tidak menjual produksinya di
"Mahakam Sumber Jaya [proyeksi pemasaran domestik 2005] sebanyak 1,5 juta ton. Tanito [proyeksi 2005] sekitar 192.000 ton."
Penurunan penjualan
Sementara itu, sejumlah kontraktor PKP2B justru memprediksi penurunan penjualan domestik pada tahun ini dibandingkan volume yang sama pada periode tahun lalu, a.l PT Arutmin
PT Arutmin Indonesia, anak perusahaan tambang besar Indonesia PT Bumi Resources Tbk, itu memproyeksi volume penjualan domestik hanya 300.000 ton atau berkurang 68% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 920.000 ton.
sumber: