KLH Minta Freeport Menormalisasi Sungai Ajkwa
KLH Minta Freeport Menormalisasi Sungai Ajkwa
Suara Pembaruan, 20 Februri 2006
ÂÂ
Saat ini, KLH meminta
Demikian disampaikan Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat KLH, Sudarijono, di Jakarta, Jumat (17/2). Ia menyatakan saat ini tim dari KLH sedang melakukan audit kinerja pengelolaan lingkungan di perusahaan asal Amerika Serikat itu.
Tim tersebut merupakan tim dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2006. Tim akan memberikan penilaian kepada perusahaan itu, kemudian memasukkanya dalam kategori hitam, merah, biru, atau hijau.
Sementara hasil pemantauan KLH pada 2004 menunjukkan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian dalam pengelolaan lingkungan di sekitar perusahaan itu. Misalnya, dalam pengelolaan tailing, kualitas sungai, dan perubahan bentang alam akibat aktivitas pertambangan.
Tak Beracun
Sementara itu, pihak
Namun hasil pemantauan KLH pada 2004 menyebutkan dari hulu ke hilir Sungai Ajkwa memiliki konsentrasi total suspended solid (TSS/bahan terlarut) di atas
Selain itu konsentrasi logam berat dalam sedimen sungai juga relatif tinggi. Namun sayangnya, sampai saat ini
Sejumlah ikan yang diambil sampelnya dari perairan Laut Arafuru dan daerah estuari dekat muara Sungai Ajkwa memperlihatkan adanya kontaminasi arsen. Ikan-ikan yang diambil sampel adalah jenis Arius grafessel, Arius mastersi, Arius pectoralis, Arius nella, Arius orgyropleunon dan Arius leptasis. Arsen yang terkandung dalam ikan tersebut melebihi
Sejumlah ikan yang diambil sebagai sampel berasal dari perairan laut, bukan perairan daratan, karena menurut tim pemantau, saat itu tidak mungkin ada ikan layak konsumsi yang hidup di Sungai Ajkwa karena sudah dipenuhi tailing pertambangan yang berada di atasnya.
sumber: