Kilometer 91,600 Termasuk Zona Kerentanan Tinggi
Kamis, 15 Desember 2005 |
Kilometer 91,600 Termasuk Zona Kerentanan Tinggi Bandung, Kompas - Ruas Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi di Kilometer 91,600 yang ambles dua pekan lalu termasuk dalam kawasan zona kerentanan gerakan tanah yang tinggi. Kalau pembangunan kurang memerhatikan kondisi geologis serta tidak sempurna, maka akan mengakibatkan bencana. Sekarang tinggal kita peduli atau tidak. Maksudnya, berhati-hati dalam mengembangkan wilayah tersebut, ujar Surono, Kepala Subdirektorat Mitigasi Bencana Geologi Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Alam Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, di Bandung, Rabu (14/12). Lokasi jalan tol yang ambles terletak di Kampung Pasirhonje, Desa Cibodas, Kabupaten Purwakarta. Daerah itu , kata Surono, merupakan bagian dari zona kerentanan gerakan tanah yang tinggi. Di daerah itu kerap terjadi pergerakan tanah yang mudah terpicu jika turun hujan lebat seperti akhir-akhir ini. Jalur Tol Purbaleunyi Km 91,000-Km 91,800 merupakan konstruksi bangunan berbentuk timbunan dengan tinggi timbunan di bagian timur sekitar 28 meter dan di barat 35 meter. Panjang timbunan yang membelah kawasan labil itu 800 meter dengan lebar jalan 30 meter. Gatot Mochammad Soedrajat, Kepala Seksi Gerakan Tanah Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Alam Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, menambahkan, pemadatan timbunan yang tak sempurna juga menyebabkan konstruksi menjadi labil saat terjadi pergerakan tanah. Seharusnya pemadatan dilakukan lapis demi lapis karena dibutuhkan waktu untuk mengeraskan lapisan yang dipadatkan. Setiap lapisan hanya 30 cm sehingga setidaknya ada 120 lapis di ruas tol yang rawan itu. (d09) |