Kerusakan Lingkungan Babel Terparah

Kerusakan Lingkungan Babel Terparah

PALEMBANG –– Kerusakan lingkungan di Provinsi Babel akibat penambangan timah dinilai terparah di Indonesia. Hingga kini pun belum ada upaya nyata untuk menanggulanginya.

 

Hal ini diungkapkan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Tarman Azzam dalam sebuah lokakarya di Palembang yang dihadiri Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) DR Ir Purnomo Yusgiantoro, Senin (11/4).

Menurut Tarman, kerusakan lingkungan di Babel ini sudah berjalan lama dan masih berlangsung sampai sekarang. “Mereka (penambang––red) main keduk (gali––red) seenaknya. Ketika saya tanya ke warga di sekitar lokasi penambangan apakah yang menggali ini anak pahlawan, anak pejuang, ternyata bukan.
Rupanya orang-orang tertentu saja,� ujar lelaki kelahiran Bangka ini.

Ia menilai sampai sekarang belum ada upaya konkrit dari pemerintah daerah untuk menanggulanginya. “Pemerintah daerahnya payah benar soal kerusakan lingkungan ini,� ujar Tarman. Apalagi untuk memperbaiki kerusakan lingkungan akibat penambangan tidak cukup dengan waktu satu abad.

Perhatikan

Sementara itu menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, meminta kepada para pengusaha penambangan timah untuk memperhatikan lingkungan. Sehingga bisa hidup berdampingan dengan masyarakat di sekitar lokasi.

“Pengusaha tambang jangan hidup sendiri. Tapi upayakan hidup berdampingan dengan masyarakat,� ujar Purnomo.

Menurut Menteri, kerusakan lingkungan yang timbul oleh tambang ilegal biasanya terjadi karena ketidakmengertian masyarakat terhadap lingkungan. Seharusnya kelompok masyarakat seperti diatas menurut Purnomo Yusgiantoro dijadikan mitra, baik oleh pengusaha maupun pemerintah. Agar mereka tidak berkepanjangan melakukan pengrusakan terhadap lingkungan

sumber: