Keberadaan Atlantis Ditemukan?

Keberadaan Atlantis Ditemukan? ist. Atlantis, kota yang tenggelam di dasar lautan. Mungkinkah keberadaannya cukup dilacak secara geologi dan geofisika? Tidak hanya Anda yang penasaran dengan keberadaan Atlantis. Para ilmuwan masih berusaha membuktikan keberadaan Atlantis dengan berbagai cara. Penelitian terhadap reruntuhan di dasar lautan karena gempa bumi mendukung bukti-bukti keberadaan kota yang hilang itu. Keberadaan Atlantis yang dituliskan Plato lebih dari 2.300 tahun lalu menjadi dasar para ilmuwan untuk mencari jejaknya. \"Di sanalah terjadi gempa bumi yang dahsyat dan banjir bandang. Dalam sehari semalam yang memilukan... Pulau Atlantis hilang ditelan samudra,\" tulis Plato. Tapi sampai sekarang keberadaannya masih misterius. Apakah Atlantis benar-benar ada? Jika memang ada, di manakah letaknya dan kapan kota tersebut hilang? Bukti geologi Dalam sebuah makalah Geologi, Marc Andre Gutscher, dari European Institute for Marine Studies di Plauzane mengungkapkan ciri-ciri mendetail suatu daerah yang diperkirakan menjadi letaknya. Yaitu, bagian Pulau Spartel yang tenggelam di sebelah barat Selat Gibraltar. Bagian puncaknya terletak pada jarak sekitar 60 meter di bawah permukaan Teluk Cadiz yang tenggelam karena gelombang pasang di akhir jaman es. Saat itu salju meleleh sehingga menyebabkan permukaan laut naik. Bukti geologi menunjukkan bahwa gempa yang sangat besar dan tsunami menghantam daerah ini sekitar 12 ribu tahun yang lalu. Cocok dengan hebatnya kerusakan dan waktu kejadian yang digambarkan dalam tulisan Plato. Gutscher telah menyurvai pulau ini secara mendetail, menggunakan gelombang suara yang dipantulkan ke dasar lautan untuk memetakan bentuk permukaannya. Kemudian, hasilnya dicocokkan dengan informasi yang diperoleh dari para pemburu Atlantis. Awalnya, kesimpulannya mengecewakan. Saat hilang, Plato menggambarkan bahwa laut di sekitar pantai cukup dalam. Sedangkan berdasarkan pengukuran kedalaman laut saja, Gutscher memperkirakan pulau tersebut mungkin terkikis sedikit demi sedikit oleh gelombang menjadi pulau karang berdiameter 500 meter. Dari ukuran, terlalu kecil dan mustahil bagi sebuah kota yang luara biasa. Tapi, bentuknya indah. Gutscher mengatakan pulau tersebut mungkin tenggelam jauh sesudahnya karena aktivitas gempa bumi. Lapisan tanah, pasir, dan lumpur yang bercampur menjadi longsoran di bawah air menunjukkan terjadinya delapan gempa di area ini sejak tenggelamnya Atlantis. Setiap gempa menyebabkan turunnya permukaan dasar laut hingga beberapa meter. Jadi 12 ribu tahun yang lalu, Spartel mungkin 40 meter lebih tinggi daripada yang diperkirakan dan luasnya antara lima hingga dua kilometer. Mungkin ditemukan? \"Ini akan menjadi bahan diskusi yang menarik,\" kata Jacques Collina Girard, seorang geolog dari University of the Mediterranean di Alix-en-Provence yang mengusulkan Spartel sebagai kandidat Atlantis beberapa tahun yang lalu. \"Belum tentu pulau tersebut didiami penduduk,\" kata Gutscher. Pada konferensi para peneliti Atlantis di Yunani bulan ini, ia menjadi yakin bahwa kota luar biasa yang digambarkan oleh beberapa orang itu tidak bertahan dalam waktu lama. \"Kalaupun ada, mungkin dihuni nelayan sederhana dan bukan oleh masyarakat berbudaya Jaman Perunggu sebagaimana digambarkan Plato,\" katanya. Jaman Perunggu biasanya didefinisikan mulai 5.000 tahun yang lalu. Gutscher menambahkan bahwa data pantulan gelombang suara tidak menghasilkan struktur geometri yang unik. Artinya, kemungkinan besar tidak ada peradaban manusia di sana. Menurutnya, orang-orang Mesir yang menceritakan Atlantis kepada Plato telah menggunakan definisi waktu yang berbeda. Kerusakan Atlantis tidak selama yang diperkirakan. Konferensi di Yunani tidak menghasilkan kesimpulan tentang keberadaan kota yang hilang. Tapi, para peneliti sepakat untuk menyetujui 24 kriteria yang harus dipenuhi untuk mengklaim keberadaan Atlantis. Antara lain, tempat tersebut harus memiliki mata air panas, arah angin menuju utara, gajah, cukup orang sebagai tentara bagi 10 ribu kereta perang, dan ritual pengorbanan sapi. Sekarang, ada lusinan kandidat lokasi Atlantis dan masing-masing memiliki kekurangan. Beberapa ilmuwan ragu bahwa penentuan ini mustahil dipenuhi. \"Sifat geofisiknya sesuai dan bentuk geologinya mengagumkan,\" kata geolog Floyd McCoy dari University of Hawaii menanggapi penelitian Gutscher. \"Tapi, setiap deskripsi Plato tentang Atlantis begitu ambigu dan penuh penafsiran,\" tambahnya. Menurutnya, dengan menafsirkan informasi apa adanya berdasarkan teks kuno yang kita miliki, mungkin Atlantis tidak akan pernah ditemukan. Kecuali, jika Atlantis benar-benar pernah ada. Sumber: Nature.com Penulis: Wah

sumber: