Karimun Tak Bergantung Pasir Laut

 

 

PEKANBARU (RP) - Bupati Karimun Drs HM Sani mengatakan, saat ini Kabupaten Karimum tidak hanya menggantungkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kepada penambangan pasir laut. Terlebih dalam kondisi sekarang, dimana operasional penambangan pasir dihentikan sementara.

Hal itu diungkapkannya kepada Riau Pos saat ditemui di Pekanbaru. ‘’Kalau dikatakan bergantung, ya tidak juga. Kita sekarang sedang berupaya menjajaki sumber PAD lainnya. Tidak hanya dari pasir laut,’’ ujarnya.

Salah satu bentuk sumber PAD yang sedang dijajaki saat ini adalah berasal dari sewa tambat kapal di sejumlah pelabuhan di Karimun, yang selama ini masih dikelola secara penuh oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Menurut Sani, saat ini Pemkab Karimun sudah menjajaki kemungkinan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pelindo dalam hal tersebut. ‘’Seingat saya, dalam waktu dekat Pemkab Karimun akan segera melakukan MoU dengan Pelindo,’’ ucapnya.

Selain itu, juga rencana kerjasama dengan dengan perusahaan timah yang selama ini memang sudah eksis beroperasi di perairan laut Karimun. Kerjasama yang akan dilakukan kata dia, berupa usaha peleburan timah yang salama ini masih dilakukan di Bangka Belitung diharapkan bisa juga mengikutsertakan Pemkab Karimun.

‘’Selama ini, kan peleburan timah itu baru dilakukan di Bangka Belitung. Nah, kita harap ke depan dan ini sudah kita lakukan penjajakan dengan PT Timah Tbk, bagaimana jika dalam usaha ini Pemkab Karimun juga dilibatkan. Dari sini kita harapkan juga akan masuk PAD,’’ katanya.

Walau demikian, tidak bisa dipungkiri dan Sani mengakui, terhentinya penambangan pasir laut di perairan Karimun sangat berpengaruh kepada pendapatan PAD Karimun. ‘’Ya, kalau ditanyakan berpengaruh, memang cuku berpengaruh. Tapi kita yakin, ini akan bisa kembali menjadi sumber PAD kita nantinya, jika memang dikelola secara baik dan dengan pengawasan yang baik pula,’’ ucapnya.

Dikatakan Sani, pada TA 2003 lalu Pemkab Karimun sempat menganggarkan PAD dari penambangan pasir laut itu sebesar Rp60-70 miliar. Namun karena operasional penambangannya terhenti, akhirnya kata dia, target penerimaan ini tidak tercapai. ‘’Namun demikian, dengan adanya sumber PAD lainnya Karimun tetap akan bisa menaikkan PAD-nya,’’ kata dia optimis

 

sumber: