Kapolda Kalsel Dicopot

Kapolda Kalsel Dicopot

Banjarmasinpost, 5 Agustus 2005

 

Jakarta, BPost
Di tengah gonjang-ganjing soal rekening fantastis dan percaloan jabatan di Polri, Kapolri Jenderal Sutanto membuat gebrakan dengan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 550. Sebanyak tujuh jenderal bintang satu dan bintang dua dimutasi, salah satunya Kapolda Kalsel Brigjen Drs Sudibyo MSi.

Ada yang dipromosikan dan ada yang masuk kotak alias tidak dikasih jabatan. Kapolda Kalsel Sudibyo dimutasi ke Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas). Posisinya diganti oleh Brigjen Bambang Hendarso --yang sebelumnya menduduki jabatan di Lemhanas. Kedua pejabat ini hanya bertukar jabatan.

Sudibyo sendiri terbilang baru menduduki kursi orang nomer satu di Polda Kalsel. Mantan Wakapolda Kaltim ini baru sekitar delapan bulan menggantikan Brigjen Dody Sumantyawan SH.

Sudibyo yang dihubungi BPost, tadi malam, membenarkan akan menyerahkan jabatan kepada Brigjen Bambang Hendarso, hari ini, Jumat (5/8). "Saya juga baru tahu dan langsung ditelepon kapolri," papar Sudibyo yang mengaku masih belum menerima TR mengenai pergantian dirinya.

Ditanya apakah ada ‘sesuatu’ sehingga dirinya diganti, dengan lugas Sudibyo mengatakan dari yang dia rasa tidak ada. "Saya rasa tak ada. Buktinya, selama saya menjabat mulus-mulus saja dan banyak yang masuk (masuk sel, Red)," jelasnya.

Meski diplot masuk ke Lemhannas, namun Sudibyo mengaku tak mengetahui jabatan barunya. Dia bahkan mereka-reka dirinya kembali ke Mabes Polri.

Serah terima jabatan ke tujuh jenderal polri akan dilakukan hari ini, Jumat (5/8), di Mabes Polri dipimpin langsung Kapolri Jenderal Sutanto.

Selain Kapolda Kalsel, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Div Propam) Irjen Supriyadi dimutasi ke Divisi Telematika. Penggantinya Irjen Yusuf Manggabarani --yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Telematika. Keduanya juga hanya tukar tempat.

Berikutnya Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Irjen Winarto Adi dimutasi, untuk sementara tanpa menduduki jabatan struktural. Ia hanya menjadi perwira tinggi (Pati) Mabes Polri tanpa jabatan. Jabatan di Deputi SDM akan diisi oleh Irjen Basyir Barmawi yang sebelumnya adalah Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol).

Jabatan Gubernur Akpol yang ditinggalkan Basyir akan diisi oleh Irjen MD Primanto. Sebelumnya, Primanto menjabat sebagai Widya Iswara Sespim Polri di Lebang, Jawa Barat.

Mutasi biasa

Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Sunarko Danu Ardanto membantah mutasi itu terkait berbagai isu yang belakangan ini menerpa pejabat Polri, mulai kepemilikan rekening yang tidak wajar sampai jual beli jabatan.

"Tidak ada itu. Ini mutasi biasa. Ini sudah tradisi di Polri untuk penyegaran dan meningkatkan profesionalitas serta pengalaman yang bersangkutan. Tidak ada kaitannya dengan itu semua," jelas Sunarko, di Mabes Polri, kemarin.

Namun menurut pengamat kepolisian dari UI Dr Bambang Widodo, mutasi itu merupakan tahap awal pembenahan yang dilakukan Kapolri Jendral Sutanto. Selanjutnya nanti akan diikuti mutasi-mutasi gelombang berikutnya. Yang bagus dipromosikan, yang punya catatan jelek digeser ke jabatan yang tidak strategis.

"Kepemimpinan baru tentu memerlukan sebuah team work yang betul-betul bisa mendukung dalam rangka perubahan. Jadi orang-orang lama perlu disortir mana yang perlu mana yang tidak. Nah ini, Pak Tanto menempatkan orang-orang yang dipercaya untuk menduduki posisi strategis, seperti di Deputi Sumber Daya Manusia dan Propam," jelas pengajar Pasca Sarjana Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia ini.

Bambang yang pernah menjabat wakil Dekan PTIK ini berharap, diangkatnya Irjen Barmawi menduduki Deputi SDM, yang sebelumnya Gubernur Akpol, akan mampu membuat pembenahan dan tidak mudah diintervensi.

"Selama ini kacau, banyak intervensi dari luar. Sehingga polisi tidak bisa bekerja dengan baik. Penempatan Barmawi saya kira bagus untuk membenahi SDM," katanya.

Begitu juga pengangkatan Yusuf Magabarani menduduki Div Propam. "Dia cukup berani. Bagus itu. Untuk menindak tegas anggotanya. Bagus untuk menindaklanjuti berbagai kasus belakangan ini," tandasnya.

Senada dikemukakan pengamat intelijen Dino Crisbon. Menurutnya ini merupakan promosi bagi orang-orang yang dinilai bagus oleh kapolri. Sementara yang memiliki catatan kurang digeser.

"Pergantian ini ada kaitannya dengan tugas langsung orang-orang di tubuh Polri, yang bisa mendukung kepemimpinan kapolri. Deputi SDM dimutasi ke menkopolhukam.

Lalu Gubernur Akpol menduduki Deputi SDM supaya benar-benar berprestasi menurut ukuran polisi," katanya.

Yusuf Manggabarani dari Divisi Telematika dilokir ke Divisi Propam agar bisa segera menindak Pati atau Pamen yang memang tidak mendukung operasi pelanggaran-pelanggaran.

Sedang penggantian Kapolda Kalsel, memang itu bentuk promosi bagi Bambang Hendarso. "Dia dipandang kapolri sebagai orang yang memiliki kredibilitas bersih, terbebas dari oknum-oknum yang terlibat mafia," tambahnya.

sumber: