Kapal Keruk Timah Cemari Laut, Nelayan Datangi Kantor PT Timah

Kapal Keruk Timah Cemari Laut

Lagi, Nelayan Datangi Kantor PT Timah
Selasa, 06 Desember 2005 01:10:47
BangkaPost.Online, BELINYU –– Sebanyak lima orang perwakilan nelayan Kelurahan Airjukung Kecamatan Belinyu, Senin (5/12) kembali mendatangi Kantor Timah di Belinyu untuk meminta kejelasan PT Timah Tbk mengenai jawaban surat keberatan nelayan terhadap operasi kapal keruk yang beroperasi di Sungai Berok Belinyu beberapa waktu lalu.

Namun setelah perwakilan tersebut tiba di Kantor Timah Belinyu sekitar pukul 10.30 WIB ternyata pihak yang berkompeten menjawab masalah nelayan, yakni Kepala KK Kapal Keruk tidak ada ditempat. Sementara itu perwakilan PT Timah Tbk yang menerima perwakilan nelayan tidak bisa menjawab keluhan nelayan tersebut.

Karena tidak ada solusinya terhadap keluhan nelayan, kelima perwakilan tersebut, yakni Rosidi, Irpin, Syaiful Bahri, Sudirman dan Junaidi meninggal kantor tersebut dengan kecewa.

Diakui Irpin, wakil nelayan, kedatangan mereka ke PT Timah Tbk di Belinyu kedua kalinya untuk meminta solusi mengenai keluhan dan keberatan mereka selaku nelayan. “Dengan kedatangan kami itu berarti surat keberatan yang telah kami sampaikan, Senin (28/11) kemarin sama sekali belum ada jawaban karena yang berkompeten untuk menjawab hal tersebut karena masih keluar Bangka,� kata Irpin kepada Bangka Pos Group usai mendatangi Kantor Timah Belinyu, Senin (5/12).

Menurut Irpin, mereka kecewa karena masalah yang disampaikan belum ada solusinya. “Dengan tidak ada solusi kami juga meminta perhatian dari pemerintah daerah dan juga DPRD Bangka untuk menyelesaikan masalah kami,� pintanya.

Didampingi Syaiful Bahri dan Rosidi, Irpin mengatakan akibat penambangan yang dilakukan Kapal Keruk (KK) Pring di Sungai Berok Belinyu menimbulkan dampak yang luar biasa, yakni air laut menjadi kotor dan banyak sampah bekas kayu-kayu yang habis ditambang. “Sekarang jika kita berada di radius 200 meter dari kapal keruk lumpurnya bisa mencapai 300 meter.
Akibatnya air keruh sehingga nelayan tidak bisa lagi mencari ikan khususnya ketika musim barat,� ungkap Rosidi.

Karenanya, mereka bertiga mengharapkan kepada pemerintah setempat untuk dapat memperhatikan keluhan tersebut khususnya kepada PT Timah untuk segera mencari solusi yang terbaik kepada nelayan setempat.

Sementara itu Kepala Humas PT Timah Tbk, Abrun Abu Bakar, ketika dikonfirmasi harian ini, Senin (5/12) malam, via telepon yang diangkat sang istri mengatakan yang bersangkutan sedang sakit.(nia)

sumber: