Kades Desak Realisasi Jalan Tambang

 

Rantau, BPost
Aktivitas angkutan batu bara yang kian meningkat melintas di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Tapin Selatan dan Kecamatan Bungur akhirnya mengundang reaksi warga desa di dua kecamatan tersebut. Mereka mendesak agar perusahaan segera membangun jalan khusus untuk angkutan emas hitam tersebut.

Desakan warga diajukan melalui Himpunan Masyarakat Peduli Lingkungan (HMPL) yang anggotanya terdiri dari sejumlah kepala desa dan tokoh masyarakat desa di dua kecamatan.

Desakan warga desa agar segera dibangun jalan batu bara Dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh Jabar dari Desa Swato Tatakan, Bahrani dari Desa Rumintin, H Tukirin dari Desa Tambarangan, Kaderi (Desa Sawang), Bahran dari Desa Harapan Masa Jaderi (Desa Purut), H Zulkifli (Desa Banua Padang Hulu) dan Riduan dari Desa Banua Padang Hilir.

Ketua HMPL Idham Halik mengungkapkan, tuntutan yang mereka ajukan semata-mata karena angkutan batu bara banyak menimbulkan kerusakan di jalan negara yang ada di dua kecamatan ini.

Selai itu, angkutan emas hitam banyak yang tidak ditutup rapat serta kelebihan muatan. "Batu bara yang tercecer serta debu yang beterbangan membuat warga kami rentan penyakit saluran pernapasan," ujarnya.

Apalagi para sopir mengemudikan mobil yang dalam keadaan kosong ketika menuju stockpile secara konvoi dan kebut-kebutan. Warga mengaku miris ketika iring-iringan truk besar melintas di kampung mereka dengan deru suara yang menggemuruh. "Penduduk yang ada di samping jalan menjadi terganggu oleh deru angkutan batu bara. Padahal kami lagi enak-enaknya tidur."

Kabag Humas Tapin ketika dikonfirmasi mengungkapkan, Pemkab Tapin cukup memperhatikan keluhan warga. Namun untuk sementara dilakukan penyiraman guna mengatasi beterbangannya debu.

"Meskipun sifatnya sementara tapi merupakan niat baik pemerintah kabupaten, sambil menunggu jalan tambang direalisasikan," ujarnya.

Sedangkan Kepala Dinas Pertambangan Kabupaten Tapin Drs Fitri Sufian ketika dihubungi via telepon mengungkapkan, pihaknya segera turun ke lapangan untuk meninjau lokasi rencana pembangunan jalan angkutan batu bara.

"Kita sudah ada kesepakatan dengan pengusaha untuk membangun jalan tambang, sehingga nanti warga tak lagi terganggu dengan adanya angkutan batu bara. Besok (hari ini, Red) kita akan ke lapangan beserta petugas dari Dinas PU, Dinas Pertanahan dan lainnya," terang Fitri. ing

sumber: