KA Batu Bara Anjlok di Tengah Jembatan
Baturaja, Kompas, 18 Desember 2003 - Jalur lintas kereta api barang dan batu bara dari Tanjung Enim, Sumatera Selatan, menuju Tarahan, Lampung, ditutup selama satu minggu. Penutupan dilakukan menyusul anjloknya rangkaian Kereta Api Babaranjang (batu bara rangkaian panjang) yang mengangkut batu bara dari Tanjung Enim menuju Tarahan, Rabu (17/12) pagi.
Sebagian gerbong yang anjlok berada di Kilometer 194, persis di Jembatan Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Lokasi kejadian sekitar 190 kilometer barat Kota Palembang.
Akibat penutupan jalur kereta api (KA) itu, 36 perjalanan KA per hari yang melayani trayek Palembang-Bandar Lampung menjadi terhenti. Dari jumlah itu, enam perjalanan di antaranya adalah KA penumpang.
Kepala Divisi Regional III PT Kereta Api (KA) Sumatera Selatan Rony Wahyudi, Kamis (18/12), mengatakan, butuh lima hari untuk membongkar rangkaian gerbong yang anjlok di tengah jembatan itu. Hingga saat ini masih terdapat 11 gerbong yang posisinya terjepit di dalam jembatan. Sebanyak empat gerbong rusak parah. Akibatnya, pembongkaran gerbong itu harus dilakukan secara manual.
Selain itu, PT KA juga mengerahkan dua kereta penolong untuk menarik rangkaian gerbong yang tidak terjebak. Masing- masing kereta penolong didatangkan dari arah Lampung dan Baturaja.
Menurut pengamatan Kompas di lokasi kejadian, hingga Kamis sore para petugas masih bekerja keras untuk mengeluarkan tujuh gerbong yang masih utuh dari dalam jembatan.
"Diperkirakan jalur akan normal kembali, setelah empat gerbong yang tersangkut di jembatan dapat dikeluarkan sehingga kami dapat memperbaiki jalurnya. Dalam kondisi seperti sekarang ini, kami tidak mungkin memperbaiki jalur tersebut. Perbaikan diperkirakan baru dapat diselesaikan dalam waktu empat hingga lima hari setelah keempat gerbong itu dibongkar," kata Rony.
Saat ini para petugas tengah memperbaiki juga jalur ke arah Stasiun Martapura yang jaraknya 500 meter dari tempat kejadian. Jalur itu bengkok akibat kecelakaan tersebut.
Rony mengatakan, kemungkinan proses perbaikan akan memakan waktu yang lama karena selain memperbaiki rel yang rusak para petugas juga harus memperbaiki Jembatan Tanjung Kemala yang ikut rusak akibat kecelakaan itu.
Jembatan Tanjung Kemala saat ini tampak miring. Beberapa pagar jembatan patah akibat tertabrak gerbong KA Babaranjang yang mengalami kecelakaan.
"Jembatan harus ditopang dari bawah. Selain itu, batu bara yang diangkut kereta itu juga harus dipindahkan lewat Sungai Komering. Itu dilakukan untuk memudahkan para petugas membongkar gerbong KA Babaranjang," ujar Rony.
sumber: