Jatah Bontang Dikurangi, Beberapa Daerah Krisis BBM
Selasa, 28 Juni 2005, 09:27 WIB Jatah Bontang Dikurangi, Beberapa Daerah Krisis BBM BONTANG, investorindonesia.com Rencana pengurangan jatah minyak tanah untuk warga Bontang diminta untuk ditinjau-ulang, mengingat jatah BBM, khususnya minyak tanah, yang didistribusikan ke agen resmi, selama ini tidak hanya digunakan warga Bontang, tapi juga daerah lain terdekat seperti Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. "Sehingga, jika distribusinya dikurangi berdasarkan rayonisasi yang ditetapkan Pertamina, maka banyak warga yang akan kesulitan mendapatkan minyak tanah. Apalagi, di Bontang hanya terdapat satu agen resmi, yakni UD Akawy yang juga harus melayani kabupaten/kota lain," Kepala Bagian Ekonomi, Pemkot Bontang M Yunus, di Bontang Selasa. Sebelumnya, dalam tiga hari terakhir, dilaporkan beberapa daerah di Kaltim mulai merasakan krisis BBM, terutama solar. Hal itu diduga akibat hambatan dalam distribusi serta ulah penimbun yang mendapat informasi bahwa pemerintah segera mengurangi jatah BBM. Untuk mengantisipasi kelangkaan minyak tanah, paska diberlakukannya pengurangan distribusi BBM, tim pengendali BBM Bontang dan beberapa pemilik SPBU dan agen minyak tanah, melakukan rapat terpadu. Hasil rapat merekomendasikan agar tim pengendali BBM menyurati Pertamina dan mengusulkan untuk meninjau penetapan pengurangan BBM di Bontang. "Kami dari tim pengendali BBM memang minta agar pengurangan distribusi khusus minyak tanah dipertimbangkan kembali. Sebagai agen tunggal minyak tanah di Bontang, yang mengkonsumsi tidak hanya warga Bontang tapi warga Santan Kutai Kartanegara dan Teluk Pandan Kutai Timur," katanya. Sedangkan terkait masalah angkutan BBM ke Bontang, Pertamina juga diminta mendahulukan Bontang yang telah antri sekitar pukul 05.00 Wita. "Kontraktor pengangkut di Samarinda jumlahnya banyak. Sehingga bila kontraktor pengangkut antri lebih pagi, pasokan BBM akan sampai di Bontang sekitar pukul 09.00 Wita, dan ini kami rasa sudah pas," katanya "Dengan begitu, walaupun jatah pasokan BBM dikurangi, tapi bila distribusi lebih awal akan sangat membantu memenuhi kebutuhan BBM untuk disalurkan oleh SPBU Tanjung Laut dan SPBU Kopkar," terang Yunus. Soal jatah minyak tanah untuk Bontang yang juga digunakan warga dari daerah lain, dibenarkan Pimpinan UD Akawy, H Amir. Menurut Amir, pihaknya merasa tak enak jika menolak warga dari daerah lain, seperti Teluk Pandan- Kutai Timur dan dan Tanjung Santan - Kutai Kartanegara. "Selain kawasan mereka yang terpencil, wilayah mereka pun tak terjangkau distribusi mintak tanah dari pemerintah daerahnya, sementara pemerintah telah menerapkan rayonisasi. Ini yang harus dipertimbangkan kembali oleh General Manager Pertamina Unit Pemasaran VI," tutur Amir. Ia mengatakan dalam seminggu terakhir sudah menghadiri rapat sebanyak delapan kali di Balikpapan, Samarinda dan Bontang untuk membahas pengurangan pasokan BBM ini. Pemerintah mulai Juli nanti mengurangi alokasi distribusi BBM dengan rincian premium 10 %, solar 10 % dan minyak tanah 15 %. (ant) |