Jalur Palembang-Lampung Mulai Diuji Coba

Palembang, Kompas 23 Des. 2003- Setelah terhambat selama lima hari akibat kecelakaan kereta api batu bara rangkaian panjang (KA Babaranjang) di Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, jalur kereta api jurusan Palembang- Lampung, Selasa (23/12), akan diuji coba untuk dibuka kembali.

Selama lebih kurang empat hari, PT Kereta Api (KA) Divisi Regional (Divre) III Wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) akan menguji coba kekuatan Jembatan Martapura di Desa Tanjungkemala, yang sempat goyah akibat anjloknya KA Babaranjang.

"Kami akan uji coba dulu dengan rangkaian gerbong kosong untuk mengetahui kekuatan jembatan setelah dipasang tiang penyangga darurat. Setelah itu baru dicoba dengan kereta penumpang," kata Kepala Divre III Sumsel Ronny Wahyudi, saat dihubungi Senin kemarin.

Uji coba tersebut dimungkinkan, setelah kemarin para petugas kereta api berhasil membongkar dan mengeluarkan satu gerbong terakhir yang anjlok dari atas jembatan tersebut. Dengan bebasnya jalur dari gerbong, para pekerja bisa lebih leluasa memasang delapan tiang penyangga darurat.

"Hari ini kami baru bisa menyelesaikan tiga tiang, sisanya akan menyusul besok. Sekaligus kami akan mulai melakukan uji coba kekuatan jembatan," ujar Ronny.

Jika semuanya berjalan sesuai dengan perkiraan, Kamis besok jalur Palembang- Tanjung Karang sudah pulih kembali untuk dilalui kereta penumpang. Menurut Ronny, sekitar 200 pekerja kereta api yang didatangkan dari Tanjung Karang, Prabumulih, dan Baturaja bekerja nonstop 24 jam agar proses perbaikan tersebut bisa sesuai jadwal.

Jalur kereta api Palembang-Lampung terputus sejak Rabu (17/12) akibat anjloknya enam dari 43 gerbong KA Babaranjang, saat melintas di atas Sungai Komering. KA tersebut sedang mengangkut batu bara milik PT Tambang Bukit Asam dari Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumsel, menuju Tarahan, Lampung.

Sampai dengan Senin kemarin, PT KA hanya bisa mengoperasikan KA Fajar Utama tujuan Tanjung Karang yang berangkat pada pukul 09.00 dari Palembang. Sementara untuk KA Limex dan KA Rajabasa yang berangkat pada malam hari tidak bisa dijalankan, mengingat rawannya kondisi keamanan di sekitar lokasi putusnya jalur. (DOT)

sumber: