Jalan ke tambang Freeport diblokade

Jalan ke tambang Freeport diblokade

Bisnis, 23 Februari 2006

yang terindikasi mencemari lingkungan.

 

JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro untuk segera menjelaskan kepada publik secara transparan pemblokiran PT Freeport Indonesiad di Tembaga Pura, Mimika, Papua.

"Jelaskan saja. Saya minta jelaskan saja ke publik," instruksi Kepala Negara kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral seusai melepas Perdana Menteri Republik Sosialis Vietnam Phan Van Kai di Istana Merdeka, kemarin.

Instruksi itu diberikan secara langsung oleh Presiden ketika secara informal dan singkat Menteri ESDM menginformasikan terhentinya kegiatan operasional perusahaan tambang tersebut akibat pemblokiran ruas jalan sekitar mil 72-74.

Menurut Purnomo, instruksi Kepala Negara yang lain adalah berkoordinasi dengan Menko Polhukkam, TNI, dan Polri untuk mengetahui apa yang terjadi di daerah operasional Freeport.

"Untuk diketahui apa yang terjadi, kami masih memantau karena baru mendapatkan laporan tadi pagi [kemarin]. Selain itu belum diketahui berapa besar kerugian dan efek terhadap struktur pasar cooper di dunia," ujarnya.

Dia menambahkan pasti ada dampak yang akan diterima oleh karena penutupan jalan ke lokasi tambang Freeport Indonesia. Yang pasti, katanya, akan ada kehilangan dari pendapatan perusahaan ataupun pendapatan nasional.

Lebih lanjut, Purnomo menjelaskan blokade tersebut karena sengketa antara penambang emas tanpa izin (peti) dengan aparat.

"Namun, kami belum tahu siapa yang melakukan blokade, sehingga operasi Freeport ditutup," katanya.

Lebih lanjut, Menteri menyatakan peti ada pada hampir setiap wilayah penambangan, oleh karena itu perlu dipastikan sebab terjadinya blokade ini.

Di tempat yang sama, Kapolri Jenderal Sutanto menyatakan akan melakukan evaluasi dan pendalaman atas kasus tersebut.

"Saya belum mendapatkan laporannya, tapi nanti akan kami lakukan pengamanan di wilayah tersebut," katanya.

Seperti diketahui, tempat pembuangan tailing (sisa bebatuan) milik PT Freeport dari proses pengolahan Tembaga Pura yakni sepanjang Sungai Aikwa, dijadikan penduduk sebagai tempat pendulangan emas sejak 2003.

Penambangan ini dilakukan oleh penduduk yang berdomisili di Kampung Wa\'a dan Banti, Tembagapura.

Pencegahan

Kegiatan pendulangan ini dilakukan karena dari limbah tailing tersebut sebagaian masih mengandung bijih emas dengan kadar rendah.

Sementara itu, Senior Manager Corporate Communication PT Freeport Indonesia Siddharta Moersjid di Jayapura, seperti dikutip Antara, kemarin mengatakan penghentian sementara itu dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan akibat aksi pemalangan jalan oleh sejumlah warga di sekitar ruas jalan mil 72-74.

Aksi pemalangan itu terjadi menyusul bentrokan antara sejumlah pendulang emas liar yang beroperasi di sekitar mil 71 Tembaga Pura, sehari sebelumnya, dengan aparat keamanan perusahaan.

Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, mengatakan ratusan massa memblokade jalan masuk ke PT Freeport, menyusul terjadinya bentrokan tersebut.

"Sekitar 500 orang masih memblokade di kilometer 76 jalan menuju ke PT Freeport. Massa hari ini, [kemarin] bertambah banyak dibandingkan kemarin [Selasa]," katanya.

Masalah pemblokiran ini terjadi di saat Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, pekan lalu menyatakan tim dari instansinya tengah melakukan penyelidikan pencemaran lingkungan di PT Freeport Indonesia.

Perusahaan ini merupakan salah satu dari 14 perusahaan yang masuk daftar hitam dari 466 perusahaan lainnya

sumber: