IPB Temukan Vaksin H5NI Akhirnya Penangkal Flu Burung Itu Ada

IPB Temukan Vaksin H5NI
Akhirnya Penangkal Flu Burung Itu Ada

Jumat, 10 Maret 2006 03:18:24

SUDAH puluhan warga negara ini tewas akibat serangan penyakit flu burung baik dalam status masih suspect maupun positif. Hingga kemarin, RS Sulianti Saroso Jakarta juga terus menerima penderita penyakit ini.

Kamis (9/3) ada kabar gembira dari PT IPB SHIGETA Animal Pharmaceuticals, sebuah perusahaan hasil kerjasama Institut Pertanian Bogor dan SHIGETA Jepang. Mereka mengumumkan telah menemukan vaksin antiflu burung. Vaksin itu diberi nama Bird CLOSE 5.1 atau vaksin Avian Influenza (AI) H5N1 rekombian inaktif untuk dipergunakan pada ayam.

Dengan menggunakan metode reverse genetic, vaksin ini diklaim sebagai pembentuk antibodi yang aman dan efektif dalam menanggulangi virus flu burung. Selain itu, penggunaan metode yang dimiliki SHIGETA Jepang juga telah menjadikan vaksin ini jadi vaksin H5N1 pertama di dunia dengan metode pembuatan reverse genetic

"Selain aman dan efektif, vaksin ini juga yang pertama kali di dunia dengan metode pembuatan reverse genetic," ungkap penanggungjawab produksi vaksin, Kamaluddin Zarkasih.

Dia mengatakan, vaksin CLOSE 5.1 itu baru beredar bebas di Indonesia pada April mendatang. "Selain di Indonesia, kita juga akan mengedarkannya di beberapa negara lain seperti vietnam dan sejumlah negara di dunia," ujar Zarkasih.

Mengenai harganya, ia mengatakan vaksin yang ditemukan itu jauh lebih murah. Meski dalam dosis per satu ekor ayam dijual seharga Rp600 --dan dalam penggunaannya minimal harus memakai dua dosis --, Zarkasih menjamin kalau harga itu lebih murah.

"Kalau vaksin yang sekarang kan bisa 4-5 kali vaksin dengan harga, itu sekitar Rp300 hingga Rp400. Lalu kalau empat kali dengan Rp400, jadi Rp1.600," jelas Zarkasih.

Menyinggung produktivitas pabrik yang dimiliki PT IPB SHEGETA, Zarkasih menuturkan dalam setahun dapat diproduksi 2.100 juta dosis. Jumlah ini diproduksi dari pabrik yang telah dibangun di Fakultas Kedokteran Hewan IPB Jalan Agatis Kampus Darmaga Bogor Jawa Barat. Dan pabrik yang akan dibangun di kampus Gunung Gede Jalan Pajajaran Bogor, Jawa Barat. "Pabrik yang kedua akan selesai pada Juli tahun ini juga," ujarnya.

Sifat aman dan efektif yang dimiliki vaksin CLOSE 5.1 yang samplenya diambil dari virus yang menyerang unggas di Legok, Banten, ini juga diungkapkan ahli hemonologi IPB, I Wayan T Wibawan. Menurut Wayan, faktor yang membuat vaksin ini aman adalah sifatnya yang low patogen atau sudah tidak adanya zat berbahaya yang terkandung dalam virus AI. "Vaksin ini merupakan hasil rekayasa genetika dari virus AI yang dikawinkan dengan virus yang dapat tumbuh dengan pesat," papar Wayan.

Lalu, imbuhnya, dari penggabungan ini zat yang berbahaya dalam virus AI dihilangkan dari gen-nya sehingga yang tinggal hanyalah virus avian yang tidak berbahaya. Selanjutnya, hasil pengkawinan -- yang disebut Wayan sebagai master sheet -- berkembang biak secara cepat. Dalam jumlah tertentu, virus itu dimatikan dan jadilah vaksin CLOSE 5.1. "Sifat amannya itu didapat dari tidak adanya patogen yang berbahaya dari virus AI," tandas Wayan. JBP/h10

sumber: