Penulis: Aspani Yasland PALEMBANG--MIOL: Investor pertambangan dari Negara Uzbekistan, JSPC Uzbekcoal, memastikan bakal menggarap deposit batubara di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan. Kandungan batubara yang mencapai 3,5 miliar metrik ton di Muba itu nantinya akan dijadikan sebagai bahan bakar gas. "Ini merupakan wujud nyata keseirusan pihak JSPC Uzbekcoal untuk menggarap potensi batubara di daerah Muba," ujar Bupati Muba Alex Noerdin kepada pers di bandara internasional Sultan Machmud Badaruddin II, Palembang ketika menerima kunjungan Chief Specialist of Technical Department JSPC Uzbekcoal Kyaro Valerey Albertovic, Minggu (11/12). Alex Noerdin mengatakan, kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari penanda-tanganan dokumen kerjasama antara investor negara Uzbekistan tersebut dengan BUMD Migas di Muba, PT Petro Muba beberapa waktu lalu. Penandatangan kerjasama tersebut dilakukan oleh Dirut PT Metro Muba Robert Heri dan Chief Specialist of Technical Department JSPC Uzbekcoal Kyaro Valerey Albertovic di kota Sekayu. Kunjungan investor Uzbekistan tersebut bertujuan untuk memetakan lokasi potensi batubara di Kabupaten Muba, yang dipandang layak untuk dieskplotasi. "Mereka akan berkunjung ke Sungai Lilin, Babat Toman dan daerah batubara lainnya," kata Alex Noerdin. Dia mengatakan, deposit batubara di daerah paling luas di Sumsel tersebut, berkisar 3,5 miliar ton. Selama ini batubara tersebut sudah ada investor dari Cina dan Hongaria yang telah melakukan penelitian dan penyelidikan di daerah Sungai Lilin dan Babat Toman. Dengan adanya investor dari Uzbekistan tersebut, kata Alex Noerdin, maka kekayaan tambang di daerah Muba akan semakin dapat dimanfaatkan, terlebih lagi PT JSPC Uzbekcoal yang akan berkerjsama dengan PT Fajar Sarana Bersama, anak perusahaan PT Petro Muba, akan mengubah batubara menjadi bahan bakar gas. "Kami mendukung sepenuhnya. Semua birokrasi akan kami pangkas. Pokoknya investor akan diberikan kemudahan. Sebab dengan adanya penanaman modal di daerah ini, maka dampaknya sangat positif bagi kesejahteraan rakyat Muba," kata Alex Noerdin yang juga Ketua Forum Daerah Penghasil Migas di Indonesia ini. Ia mengatakan, adanya minat para investor untuk mendayagunakan deposit bartubara di Muba saat ini sangat tepat momentum, di mana pemerintah terus menggalakkan penggunaaan energi alternative selain minyak. "Batubaralah yang menjadi pilihannya. Saya minta rakyat Muba mendukung kinerja investor ini," ujar Bupati Muba. Sementara itu, pihak JSPC Uzbekcoal, Kyaro Valerey Albertovic mengatakan, pihaknya akan melakukan kerjsama dengan PT Fajar Sarana Bersama, dengan melakukan teknologi Underground Coal Gasifaction (UCG), yang mengkonversikan batubara menjadi gas. "Teknologi UCG tersebut sangar ramah lingkungan dan ekonomis serta bisa menyerap tenaga kerja," ujar Albertovic sembari menyakinkan Pemkab Muba bahwa pihaknya akan serius melakukan investasi di sektor pertambangan batubara ini. "Setelah penandatangan kerjasama ini, kami akan segera melakukan survei di lapangan dan berupaya memenuhi persyarakat investasi," ujar pengusaha dari Negara Uzbekistan, pecahan dari eks Negara adidaya Uni Sovyet ini. Namun demikian Albertovic belum bisa mengungkapkan nilai investasi yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek tambang batubara tersebut. (AY/OL-1) |