Investor Enggan Masuk Karena Pungli

Selasa, 20 Desember 2005 01:16:21

Investor Enggan Masuk Karena Pungli

Palangka Raya, BPost

Menurut Gubernur Agustin Teras Narang, isu negatif tersebut harus ditanggapi serius oleh setiap instansi terkait. Perlu komitmen tegas dengan evaluasi intern agar bisa kembali mendapatkan kepercayaan para investor.

"Salah penghambatnya adalah isu kegiatan ekonomi ilegal yaitu banyaknya pungutan liar sehingga pengusaha harus mengeluarkan banyak biaya. Ada atau tidak ada praktek ini, silakan evaluasi dan cek di lapangan," sindir Teras dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten I Setdaprop, H Badjuri Basuni saat Sosialisasi Penanaman Modal 2005 di Badan Penanaman Modal Daerah, Senin (19/12).

Menurutnya, banyak hal yang harus diperbaiki agar bisa menarik investor masuk Kalteng. Belum adanya konsistensi kejelasan pelaksanaan hukum juga menjadi hambatan berarti. Begitu juga ketidakjelasan dan ketegasan dalam hal areal perkebunan khususnya lintas kabupaten sehingga sering terjadi manipulasi data di lapangan.

Pemerintah pusat dalam hal ini departemen kehutanan juga harus bisa menyerap aspirasi dan menyamapakan persepsi di bidang perkayuan sehingga terjadi perbedaan. Sebaliknya, pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten/kota juga harus mempunyai data akurat tentang potensi daerah, termasuk kebijakan insentif fiskal dan nonfiskal.

Diakui, selama ini hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah khususnya instansi terkait dirasa kurang harmonis. "Karena itu kita berharap undang undang penanaman modal yang nantinya diterbitkan bisa mengakomodir masalah ini," imbuhnya.

Masalah lain yang sering dikeluhkan investor, kata dia, yaitu sering terjadinya sengketa lahan dengan warga sekitar lokasi perusahaan. Hal itu terjadi karena belum adanya standar yang jelas tentang akuisisi lahan. "Karena itu hendaknya harus melibatkan masyarakat sehingga potensi sengketa bisa diminimalisir," katanya.

Ditegaskan, kehadiran investor sangat penting mengingat keterbatasan kemampuan pemerintah dalam membiayai pembangunan. Karena itu kita berupaya memberi kemudahan kepada para investor sepanjang tidak melanggar ketentuan," tambahnya diiyakan Direktur Promosi Penanaman Modal Dalam Negeri, Akmal Lukman dan Kepala BPMD Kalteng, Sadar Ardi yang turut menjadi pembicara dalam acara tersebut. mgb

Maraknya pungutan liar (pungli) membuat dunia investasi di Kalteng suram. Kondisi itulah yang menjadi salah satu alasan keengganan para investor untuk menanamkan modal.

sumber: