Investor Beralih Ke Tambang
Investor Beralih Ke Tambang
Banjarmasinpost, 10 Februari 2006
ÂÂ
Palangka Raya, BPost
Seiring berjalannya waktu, sektor kehutanan yang sempat menjadi primadona Kalteng kini meredup. Investasi kini beralih pada dua sektor yaitu pertambangan dan perkebunan. Potensi kedua sektor tersebut cukup besar dan belum digarap secara maksimal sedangkan kehutanan mulai menipis.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Kalteng Sadar Ardi memprediksi sektor tambang dan perkebunan akan terus berkembang. Kedua sektor ini dianggap mempunyai prospek yang sangat bagus ditandai dengan mulai dibidiknya potensi ini oleh para investor.
"Perkebunan
Potensi pertambangan di Kalteng cukup melimpah di antaranya batu bara, emas, pasir, gas dan mineral. Bahkan perusahaan besar nasional milik pengusaha ternama Arifin Panigoro telah menyatakan komitmen investasi mereka di sektor pertambangan.
Sebaliknya, sektor kehutanan baik perkayuan (logging) maupun industri diperkirakan akan menurun. Salah satu indikasinya adalah data BPMD yang menunjukkan sedikitnya 56 perusahaan sektor kehutanan, 26 industri kayu yang sudah tidak aktif lagi. "Paling nanti industri kayu saja yang tetap eksis," ujarnya.
Saat ini tercatat 252 buah perusahaan beroperasi di Kalteng terbagi atas 59 buah Penanam Modal Asing (PMA) dan 193 buah Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN). Sektor yang diminati secara berurutan yaitu kehutanan, perkebunan, pertambangan dan industri kayu. Sedangkan investasi komulatif PMA 2005 sebanyak 2,3 juta dolar dan PMDN sebesar Rp13 triliun.
Perbandingan nilai investasi perusahaan PMA paling besar adalah industri kayu yaitu 39,9 persen dan pertambangan 34,1 persen. Persentase tersebut menunjukkan investor mulai melirik sektor pertambangan dengan peluang yang menjanjikan.
Seperti diketahui, sektor kehutanan khususnya perkayuan mulai menurun sebagai imbas dari gencarnya operasi penertiban illegal logging. Sementara sektor perkebunan dan pertambangan cenderung semakin meningkat.
Untuk pertambangan, potensi yang kini dilirik para investor adalah emas, batubara, zirkon, silikon atau fuya. Namun yang saat ini mulai diminati adalah pasir fuya yaitu pasir yang memiliki kandungan kadar emas. Cara mendapatkannya juga cukup mudah karena umumnya berada di pinggiran pantai seperti di Kabupaten Kotim dan Seruyan dengan harga sekitar Rp1500 per kilogramnya.
sumber: