Investor Asing Kecewa dengan Pernyataan Menkeu
Investor Asing Kecewa dengan Pernyataan Menkeu
Suara Pembaruan, 1 Desember 2005
ÂÂ
JAKARTA - Investor asing mengaku kecewa dengan pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu), Jusuf Anwar, tentang adanya 750 perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang merugi dan menunggak pajak. Seharusnya, pernyataan itu disertai dengan pembuktian dari pemerintah.
Hal itu disampaikan Ketua Komite Perpajakan Kadin Internasional (International Business Chamber/IBC), Philip J Shah dan Koshino Hiro dari Jakarta Japan Club, saat rapat dengar pendapat dengan Panitia Khusus RUU Perpajakan di DPR, Selasa (29/11).
"Saya atas nama IBC kecewa karena beberapa alasan. Semua perusahaan (PMA) yang dilaporkan rugi terus itu
Tahun pertama saat PMA itu mulai membuka usaha di
Sementara itu Koshino mengaku kecewa karena ada kesan bahwa di antara 750 PMA tersebut ada indikasi melakukan pengalihan harga (transfer pricing). Ia mengharapkan agar sistem perpajakan dapat bersih dan trans- paran.
Seperti diberitakan sebelumnya Menkeu melontarkan adanya 750 PMA yang merugi dalam
Menurut Philip, bila memang PMA melakukan transfer pricing maka Direktorat Jenderal Pajak dapat melakukan audit dan menyelesaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pernyataan tersebut dinilai tidak mencerminkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good governance).
"Nah bagaimana dengan prinsip good governance kalau bisa disebutkan tanpa bukti, tanpa proses, tanpa apa pun. Pasti PMA merasa kecewa perlu beberapa tahun PMA bisa percaya prinsip good governance yang didukung oleh Direktorat Jenderal Pajak tahun lalu, apa artinya good governance," ujarnya.
Iklim Investasi
Ketua Asosiasi Pengusaha
"Pernyataan tentang 750 PMA itu menakutkan investment (investor) datang ke
Ketua Umum Kadin
"Tapi kalau pernyataan secara umum itu menurut saya bisa men-discourage (mengecilkan hati) keinginan orang atau investment padahal sebetulnya kita ingin menggalakkan investasi," ujarnya. Sebaiknya, setelah pernyataan tersebut pemerintah melakukan klarifikasi dan menindaklanjuti dengan pemeriksaan terhadap 750 PMA itu agar tidak menimbulkan keragu-raguan bagi investor dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Koshino menambahkan, sejauh ini pihaknya belum mengetahui berapa perusahaan asal Jepang yang mengalami kerugian selama