Investor ambil untung di saham tambang

JAKARTA : Laju saham pertambangan kembali terhambat profit taking investor.Pekan kemarin pelaku pasar terpicu melangsungkan aksi ambil untung jangka pendek pada sejumlah saham sektoral yang posisinya sudah overbought.

Strategi itu juga dilakukan demi mengamankan investasi di tengah kondisi bursa yang belakangan belum stabil. Kurun ini mayoritas saham terkoreksi sehingga indeks pertambangan terpangkas 5,73% ke level 342,864 dibanding periode sebelumnya di 363,720.

Aktivitas tidak terlampau marak bahkan cenderung turun dengan frekuensi perdagangan seluruhnya hanya 3440 kali.

Disamping pengaruh global, sejauh ini belum ada insentif baru dalam negeri yang mampu menggerakkan pemodal mengambil posisi lebih jauh di saham sektoral. Investor pun terlihat hati-hati sehingga transaksi pekan kemarin hanya mencapai Rp200,196 miliar, volumenya sekitar 245,663 juta saham.

Perhatian pelaku pasar terutama tertuju pada saham BUMN seperti Antam, Timah, Tambang Batu bara maupun Bumi Resources yang rata-rata membukukan transaksi dalam jumlah relatif signifikan.

BUMI diperjualbelikan dengan nilai tertinggi Rp80,543 miliar, volumenya mencapai 136,868 juta lembar. Namun kursnya terkoreksi 7,32% ke level Rp600.

Disamping BUMI, aksi jual juga melanda Tambang Timah, Antam, INCO maupun saham lapis dua Apexindo Pratama Duta dan Central Korporindo. Perbaikan kinerja membuat saham BUMI selama ini jadi incaran dan paling aktif di bursa.

Tahun ini BUMI mentargetkan laba bersih USD 100 juta atau melonjak dari laba 2003 yang hanya USD 12,6 juta. Angka ini didasarkan kenaikan volume produksi maupun harga jual batu bara yang mengalami tren menguat di pasaran dunia.

Selanjutnya, investor masih akan melakukan spekulasi jangka pendek di sektor pertambangan. Saham-saham yang sebelumnya terkoreksi akan mulai dilirik terutama jika muncul isu individual baru.

Peluang menguat tampaknya masih terbuka mengingat secara fundamental maupun valuasi harga saham dinilai menarik.

sumber: