Investasi dan Ekspor Diyakini Dorong Pertumbuhan PDB 2005

Bila Pertumbuhan Ekonomi Terus Didorong Konsumsi, Suatu Saat Akan Melemah

JAKARTA - Investasi dan ekspor diharapkan dapat berperan mendorong peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2005. Kontribusi kedua sektor itu pada pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai tampak di 2004 sehingga pertumbuhan PDB mencapai 5,13 persen.

Tingginya pertumbuhan pada 2004 tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat, yang meliputi pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 9,49 persen, konsumsi pemerintah 1,95 persen, pembentukan modal tetap bruto 15,71 persen, ekspor 8,74 persen, serta pertumbuhan impor sebesar 24,95 persen.

Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Choiril Maksum dan Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Rustam Heriawan, di Jakarta, Rabu (16/2). Choiril mengatakan, bila dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi di APBN 2004 sebesar 5 persen, berarti realisasinya melampaui target tersebut.

Sementara Rustam mengatakan, sektor investasi sudah mulai berperan di 2004. Hal itu berbeda dengan pertumbuhan ekonomi di 2002-2003, yang mutlak masih didorong oleh pertumbuhan konsumsi. Berperannya investasi dalam pertumbuhan ekonomi, merupakan arah yang baik bagi perekonomian Indonesia.

'Pada pertumbuhan ekonomi 2004, pertumbuhan ekonomi didorong oleh suatu faktor yang lebih kuat yakni ekspor dan pembentukan modal,' ujar Rustam.

Bila pertumbuhan ekonomi terus-menerus didorong oleh sektor konsumsi, dikhawatirkan suatu ketika akan melemah bila tidak ada pertumbuhan pendapatan. Sementara pendapatan itu diciptakan oleh investasi dan ekspor.

Di samping itu, impor bahan baku dan barang modal tercatat cukup tinggi dan masih digunakan dalam tiga bulan ke depan. Hal itu memberi sumbangan yang berarti bagi pertumbuhan ekonomi 2005.

Ia menjelaskan, kunci pertumbuhan ekonomi di 2005 adalah pada sektor investasi. Diharapkan pertumbuhan investasi membaik pada 2005, apalagi pemerintah serius untuk meningkatkan iklim investasi yang sehat bagi investor agar mau berinvestasi di Indonesia. Tentunya hal itu memberikan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di 2005.

Hal ini juga disebabkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2005 diperkirakan lebih baik dibandingkan triwulan IV 2004. Salah satu pendorongnya adalah ekspektasi produksi lebih meningkat, pendapatan masyarakat dan transaksi ekonomi lebih meningkat.

Kondisi Bisnis

Sementara itu, Choiril Maksum mengatakan, prospek bisnis, baik di Jabotabek maupun di luar Jabotabek pada triwulan I 2005 diperkirakan lebih baik dibanding triwulan IV 2004.

Hal itu disebabkan meningkatnya permintaan dari dalam dan luar negeri, meningkatnya harga jual, dan meningkatnya permintaan barang modal.

Perkiraan indeks tendensi bisnis pada triwulan I 2005 (Januari-Maret 2005) untuk Jabotabek, luar Jabotabek dan Indonesia berada di atas 100.

Sementara kondisi bisnis pada triwulan IV 2004 lebih baik dibandingkan dengan triwulan III 2004. Hal itu disebabkan meningkatnya pendapatan usaha, meningkatnya kapasitas produksi dan meningkatnya penggunaan tenaga kerja

sumber: