Indonesia Power Dijadwalkan IPO Semester Pertama 2006

 

Kamis, 01 Desember 2005, 20:09 WIB
Indonesia Power Dijadwalkan IPO Semester Pertama 2006

Laporan -

JAKARTA, investorindonesia.com

PT Indonesia Power (Persero) dijadwalkan akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) pada semester pertama tahun 2006.

Direktur Utama Indonesia Power (IP), Abimanyu Suyoso, di Jakarta, Kamis mengatakan, IPO tersebut merupakan upaya perusahaan agar lebih dipercaya investor.

"Kalau sudah dipercaya investor maka akan mudah mendapatkan pinjaman," katanya.

Menurut dia, kalau sudah IPO maka IP akan menjadi perusahaan pembangkitan terbuka terbesar di Asia Tenggara atau keempat di Asia setelah NTPC, Huaneng, dan Datang.

Ia mengatakan, pihaknya memang belum menentukan besaran saham yang akan dilepas, karena masih menunggu respon pasar atas rencana IPO tersebut.

"Namun, dengan posisi `equity` Rp44 triliun, maka kalau dilepas 10 %, berarti saham yang dijual Rp4,4 triliun. Saya kira pasar tidak akan menyerap kalau dijual 10 %," katanya.

Selain melakukan IPO, guna mencapai pertumbuhan daya, perusahaan yang 100 % sahamnya dimiliki PT PLN (Persero) tersebut, juga akan mencari pinjaman dana hingga Rp7 triliun per tahun.

"Dana itu digunakan agar pertumbuhan daya terpasang sesuai dengan pertumbuhan permintaan listrik," katanya.

Saat ini, kapasitas daya terpasang IP mencapai 9.000 MW, kalau pertumbuhan daya tujuh % per tahun, maka setiap tahun minimal perlu tambahan 630 MW agar mengikuti pertumbuhan permintaan listrik.

"Investasi itu untuk menjaga agar pangsa pasar kita tetap, sehingga investor juga akan tertarik," katanya.

Saat ini, pangsa pasar IP di sistem kelistrikan Jawa dan Bali mencapai 47 %.

Dalam mencari investor, lanjut dia, pihaknya telah melakukan `road show` ke San Fransisco, Boston, New York, Hongkong, London, dan Singapura. "Respon pasar positif," katanya.

Abimanyu menambahkan, IP juga akan fokus membangun pembangkit-pembangkit mulut tambang batu bara berbiaya rendah di luar Jawa dan Bali.

Pembangkit mulut tambang yang akan dibangun di antaranya berada di Palu, Sulteng berdaya 20 MW dengan jadwal operasi 2007, Nunukan, Kaltim 14 MW (2008), Kupang, NTT 30 MW (2008), dan Sangatta, Kaltim 14 MW (2009).

Selain itu, di Balikpapan, Kaltim 55 MW (2009), Peranap, Riau 500 MW (2009), Tarahan, Lampung 220 MW (2009) dan Sungai Lilin, Sumsel 200 MW (2010). (ant)

sumber: