Indonesia Jajaki Ekspor Listrik ke ASEAN


Sinar Harapan - Indonesia sedang menjajaki kemungkinan mengekspor listrik ke negara di kawasan ASEAN. Saat ini, masalah tersebut sedang dibicarakan realisasinya untuk mengantisipasi semakin terbukanya pasar sejalan dengan adanya perdagangan bebas dan globalisasi.
Kajian bisnis mengenai ekspor tenaga listrik tersebut terus dilakukan. Hal itu dikemukakan Direktur SDM dan Organisasi PT PLN (Persero) Djuanda Nugraha Ibrahim kepada wartawan, Senin (20/12), di Kuta, Bali, seusai membuka pertemuan Head ASEAN Power Utility Association (HAPUA).
Pertemuan HAPUA ini membahas soal peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) kelistrikan dan kemungkinan bisnis terkait distribusi dan transmisi listrik. Ibrahim menjelaskan kemungkinan atau penjajakan mengenai pertukaran transmisi atau ekspor listrik dari negara satu ke negara lainnya sedang menjadi bahasan dalam pertemuan kali ini.
‘’Pertemuan kali ini untuk membahas persoalan distribusi dan transmisi antaranggota ASEAN. Seperti misalnya bagaimana Indonesia melakukan kerja sama di bidang transmisi dengan Malaysia. Kita bisa saja mengekspor ke Sarawak dan Sabah karena kedekatan dengan Kalimantan atau sebaliknya,’’ imbuhnya.

Mencari Peluang Investasi
Pertemuan ini, lanjut Ibrahim, intinya membicarakan tentang cara pimpinan perusahaan listrik di ASEAN untuk berbagi pengalaman dan mencari peluang investasi.
Dia menyebutkan isu yang paling menarik saat ini ialah bagaimana caranya masing-masing mempersiapkan diri mengantisipasi perubahan bisnis yang terjadi akibat era AFTA dan globalisasi.
‘’Kita mesti jadi tuan rumah di negara masing-masinglah, jangan sampai kita dimasuki hal-hal yang tidak sesuai dengan kultur negara atau perusahaan kita,’’ ucapnya sembari menambahkan, manajemen yang efektif merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas kerja perusahaan.
Menurutnya, kualitas SDM memegang peran yang dominan dalam hal ini. Terkait dengan hal itu, paparnya, PLN sudah mencanangkan human resources development berbasis kompetensi pada awal 2004. (cmg)

sumber: