Indominco Pasok Batubara ke Pattaya

SANGATTA- Keberadaan PT Indominco Mandiri yang menggarap tambang batubara di Kutim, memiliki arti cukup besar bagi kota Pattaya, Thailand. Pasalnya, emas hitam dari daerah ini menjadi salah satu pemasok bahan bakar untuk Power Energy di kota Pattaya yang berkekuatan sekitar 1.500 Mega Watt (MW).

“Hampir seluruh kota Pattaya menggantungkan penerangan listrik dari Power Energy yang dikelola Banpu di kota tersebut. Kita harus bangga, produksi batubara Kutim bermanfaat bagi negara lain, bahkan menjadi bahan bakar untuk penerangan listrik di sana,� kata Kepala Dinas Pertambangan Kutim Drs HM Roos Darno MM MEng.

Menurutnya, Indominco selain memasok batubara ke Pattaya, Thailand, juga menjual produksi batubara yang ada ke beberapa negara di luar negeri. Pihaknya juga berharap, Banpu yang mengelola Indominco di wilayah perbatasan Kutim-Bontang bisa membangun pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara tersebut di daerah ini. Setidaknya mampu mensuplai kebutuhan listrik di Kutim dan Bontang dan sebagian wilayah Kutai Kartanegara (Kukar).

Pasokan batubara Indominco ke Pattaya itu memiliki arti penting bagi Kutim ke depan. Diharapkan, penghasilan batubara yang dikelola sejumlah perusahaan tambang, termasuk Indominco, mampu memberikan sumbangsih lebih besar kepada masyarakat Kutim di masa mendatang.

Dengan memasok batubara ke Pattaya sebagai bahan bakar listrik, tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat di sana. Meski produksinya berada di tengah hutan dan ujung kampung, namun hasilnya mampu menerangi kota Pattaya sebagai kota metropolitan di sana.

“Power Energy yang berkekuatan 1.500 MW, tentunya mampu menerangi seluruh kota kabupaten di Kutim ini. Kita ingin pihak Indominco juga dapat membangun pembangkit listrik untuk kebutuhan masyarakat Kutim di masa mendatang. Sebab, bahan bakar lebih dekat, sehingga akan meringankan biaya produksi bagi penerangan listrik itu sendiri,� kata Roos Darno.

Menurut Roos Darno, Indominco akan meningkatkan produksi batubaranya dari 14 juta ton per tahun menjadi 17 juta ton per tahun. Dengan ditingkatkannya produksi emas hitam tersebut, pihak indominco juga diharapkan lebih banyak memperhatikan kehidupan masyarakat Kutim di sekitar tambang. “Diperkirakan mulai tahun depan produksi itu ditingkatkan lagi,� tambahnya.

Dia meminta kepada perusahaan agar menambah dana community development untuk kepentingan pembangunan masyarakat Kutim di masa mendatang. Dengan ditingkatkannya jumlah produksi itu, tentunya akan lebih besar lagi pemasukan yang diperolehnya.(hms3)

sumber: