Indeks saham pertambangan melonjak 7,07%

JAKARTA : BISNIS INDONESIA - Saham pertambangan yang berfundamental solid dan prospeknya cerah menjadi primadona di lantai bursa. Kondisi ini terlihat dari kegiatan perdagangan saham sektoral dalam sepekan sangat marak dan diwarnai antusias beli para investor. Indeks saham pertambangan melonjak hingga 30,79 poin atau 7,07% ke 466,209 dari periode sebelumnya di 435,422.

Selain memanfaatkan sentimen kenaikan harga minyak bumi, aksi beli terhadap saham pertambangan tidak terlepas dari upaya investor mengantisipasi kinerja emiten kuartal III/2004.

Situasi politik dan keamanan pascapemilu yang tetap kondusif membuat investor semakin berani mengambil posisi untuk saham yang menjanjikan gain termasuk pertambangan.

Total volume saham pertambangan dicatatkan sebanyak 3,071 miliar lembar dengan nilai mencapai Rp846,062 miliar. Minggu kemarin, mayoritas atau delapan saham ditutup ke level lebih tinggi, hanya satu saham melemah dan dua saham lain stagnan. Dari seluruh aktifitas sektor pertambangan, Bumi Resources membukukan nilai tertinggi Rp233,776 miliar sementara sahamnya diperjualbelikan sekitar 298,129 juta unit.

Ekspektasi positif pasar terhadap prospek usaha dan kinerja 2004 mendorong harga saham BUMI menguat ke level Rp800 dari minggu sebelumnya di Rp775. Apabila harga batubara di dunia terus membaik, BUMI berani mentargetkan perolehan laba bersih tahun ini mencapai US$137 juta. Seiring dengan itu, BUMI terus mendongkrak penjualan dengan volume produksi yang akan diupayakan mencapai 40 juta ton.

Maraknya sentimen beli juga menyentuh Medco Energi Corporation membukukan nilai transaksi Rp110,102 miliar, Central Korporindo International Rp111,787 miliar, Aneka Tambang Rp94,027 miliar, Inco Rp66,095 miliar, Energi Mega Persada Rp65,388 miliar, Tambang Timah Rp17,811 miliar dan seterusnya. Umumnya saham pertambangan masih akan bergairah seiring dengan keyakinan pasar terhadap prospek emiten serta perkembangan dalam negeri yang positif.

sumber: