Inco Tambah Investasi USD250 Juta

 


Danareksa.com - Penghasil nikel terbesar di Indonesia, PT Inco Tbk, yang beroperasi di Soroako, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, menambah investasi USD250 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang nikel matte 30% atau sekitar 90.000 ton per tahun.

"Dana itu sebagian akan digunakan untuk membangun PLTA baru dengan kapasitas 90 Mega Watt, sebagian lagi untuk menambah alat pabrik dan tambang," kata Presdir/CEO PT Inco, Bing Tobing.

Menurut dia, Inco membangun PLTA di Kecamatan Malili dengan biaya US$150 juta dan diharapkan rampung tahun 2009. PLTA ini untuk melengkapi dua PLTA yang sudah ada dengan kapasitas 275 megawatt.

Pembangunan PLTA itu penting karena mesin peleburan nikel membutuhkan banyak energi listrik, sementara perusahaan ini masih memiliki banyak potensi nikel yang belum ditambang.

"Setelah PLTA ini rampung, kami akan meningkatkan kapasitas kilang peleburan nikel sebesar 30% menjadi 200 juta pon per tahun. Sekarang produksi bijih nikel kita baru mencapai 150 juta pon per tahun," ujarnya.

Ia juga menyebutkan kontribusi Inco kepada negara dalam bentuk pajak dan nonpajak selama ini cukup besar. Total pajak dan nonpajak yang dibayarkan Inco kepada negara dalam kurun waktu 1999 sampai 2003 misalnya, mencapai USD64,8 juta atau sekitar Rp580 miliar.

Sedangkan tahun 2004, pembayaran pajak dan non pajak diproyeksikan mencapai USD140 juta atau sekitar Rp1,3 triliun.

Khusus menyangkut bantuan Inco kepada korban bencana tsunami di Aceh dan Sumut, Bing mengatakan pihaknya hingga saat ini telah menyerahkan bantuan Rp7 miliar, belum termasuk sumbangan pribadi karyawan dan masyarakat Kabupaten Luwu Timur yang bernilai lebih dari Rp263 juta.

sumber: