INCO Catat Laba Bersih US$215 Juta

JAKARTA--MIOL: PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba bersih yang belum diaudit hingga 30 September 2005 sebesar 215,1 juta dolar AS (0,22 dolar AS per saham), turun 4 persen dibanding periode tahun lalu 224,1 juta dolar.

Untuk penjualan, naik sebesar 8,6 persen menjadi 653,7 juta dolar AS dibandingkan 601,8 juta dolar AS pada periode tahun lalu, menurut siaran pers INCO yang diterima, Kamis.

Sementara pada triwulan ketiga 2005, laba bersih yang diraih INCO sebesar 73,2 juta dolar AS (0,07 dolar AS per saham) turun 16,8 persen dibandingkan periode yang sama sebesar 87,9 juta dolar AS (0,09 dolar AS per saham).

Dan untuk penjualan, turun 5,8 persen dari 232,8 juta dolar AS periode tahun lalu menjadi 219,4 juta dolar AS sekarang ini.

Chief Executive Officer Inco, Bing Tobing, menyatakan perseroan mencatatkan rekor produksi nikel dalam matte tertinggi dalam sembilan bulan pertama.

Hasil yang baik ini memberikan arti bahwa PT Inco tetap pada jalurnya untuk mencapai target produksi pada tahun 2005 sebesar 160 juta pon nikel dalam matte.

Walaupun biaya high sulphur fuel oil (HSFO), diesel dan ban lebih tinggi dibandingkan dengan dampak positif akibat harga logam yang tinggi, namun perseroan terus mencapai tingkat keuntungan yang tinggi, katanya.

"Hal ini mengindikasikan bahwa upaya kami untuk mencapai peningkatan usaha yang berkelanjutan terbukti berhasil," tambahnya.

INCO, katanya, tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi tahunan menjadi 200 juta pon nikel dalam matte pada 2009.

Hasil dari uji kelayakan geoteknis telah berhasil menentukan lokasi yang terbaik untuk membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air yang baru di atas sungai Larona di Karebbe, sementara uji rekayasa tengah berlangsung, jelasnya

Persediaan nikel dalam matte INCO pada September 2005 adalah 2.906 ton (6,4 juta pon), dibandingkan dengan 1.475 ton (3,3 juta pon) pada tanggal 30 Juni 2005 dan 728 ton (1,6 juta pon) pada tanggal 30 September 2004.

Perbedaan dalam jumlah persediaan dan jumlah pengiriman terutama disebabkan oleh jadwal pengapalan.(Ant/OL-03)