Heboh! Warga Temukan Emas
Bangkapos,
ÂÂ
Emas murni yang berbentuk pasiran ini secara tidak sengaja terkumpul bersama pasir timah oleh penambang di sebuah kawasan eks tambang karya sekitar kurang lebih satu kilo meter di sebelah timur laut Dusun Air Anyir.
Kabar ditemukannya butiran emas diantara pasir timah ini mulai merebak sejak sebelum bulan puasa. Namun kabar tersebut semakin santer terdengar mendekati Hari Lebaran Idul Fitri beberapa waktu lalu. Ketika itu para penambang pasir timah yang sudah mengumpulkan butiran emas menjual secara besar-besaran temuannya itu.
Merebaknya kabar adanya emas yang didapat penambang timah di daerah yang disebut dengan Tebing Alip membuat ramai tempat tersebut dengan TI. Sekarang nampak belasan TI yang beroperasi. Padahal sebelumnya hanya dua atau tiga TI saja.
Penambangan emas diantara penambangan pasir timah di Tebing Alip ini awalnya hanya dilakukan oleh pembuka lahan TI. Itu pun hanya dua atau tiga TI saja yang beroperasi.
Menurut Rahman Satah, pelopor pembuka TI di Tebing Alip, awalnya dia hanya bertujuan mencari pasir timah di bekas TK. Rahman yang ditemui Bangka Pos Group di kediamannya di Dusun Air Anyir, mengungkapkan sebelumnya ia hanya menjual pasir timah hasil TI-nya saja.
“Dulu sudah kelihatan pasir berwarna kuning diantara pasir timah. Tapi karena mau ambil gampangnya, pasir timah saja yang saya jual. Tapi semenjak sebulan lalu, sambil santai di rumah, pasir kuning yang ternyata emas itu mulai saya pilih dan kumpulkan,� ungkap Rahman.
Sampai saat ini sudah cukup banyak emas yang didapat dari Tebing Alip dijual Rahman, informasinya sudah mencapai ribuan mata.
Menurutnya emas tersebut dijual seharga Rp 44.000 sampai Rp 45.500 per mata ke pedagang emas di Pangkalpinang. Sedangkan kalau pedagang yang datang harganya berkisar antara Rp 41.000 sampai Rp 42.000 per mata.
“Menurut pedagang, butiran emas dari sini memang bagus. Katanya kadar emasnya 98,7 persen. Makanya mereka berani harga begitu,� imbuhnya.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Air Anyir Abdulrahman mengakui bahwa sudah ribuan mata emas yang dijual oleh warga desa yang menambang di Tebing Alip. Walaupun kebanyakan ditemukan dalam bentuk pasir tapi ada juga yang menemukannya dalam bentuk butiran yang lebih besar. “
Walaupun sebelumnya warga sudah menyadari adanya benda lain diantara pasir timah berwarna kuning, tapi warga masih belum memisahkannya. Sehingga masih dijual berbentuk pasir timah.
Namun ketika menyadari harganya lebih tinggi, para penambang sudah mulai mengumpulkan dan meisahkannya dari pasir timah.
“Sambil kerja iseng-iseng di rumah, memisahkan emas dari pasir dengan cara dipilih seperti memilih ampak dari beras,� katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Abdulrahman, penambangan pasir timah di Air Anyir ini semakin marak karena disamping mendapatkan pasir timah juga menghasilkan emas. Bahkan harga emas lebih mahal.
“Kalau satu ton pasir timah dipisahkan, emasnya bisa mencapai 300 sampai 500 mata. Kalau dijual emasnya lebih menghasilkan uang dari pada pasir timahnya. Kalau pasir timahnya satu ton dijual Rp 35 juta, tapi emasnya bisa mencapai Rp 200 juta,� jelas Abdulrahman.