Harga Timah Merosot AITI Turunkan Produksi 50 Persen

BangkaPost-Online Rabu, 20 Juli 2005 01:19:28
PANGKALPINANG –– Sebanyak 16 perusahaan peleburan timah atau smelter yang bernaung dibawah Asosiasi Industri Timah Indonesia (AITI) sejak Jumat (15/7) melakukan penurunan produksi balok timah hingga 50 persen dari kapasitas produksi normal sekitar 6.000 ton per bulan. Penurunan produksi tersebut sebagai antisipasi AITI terhadap merosotnya harga timah di pasar internasional.

“Kita mencoba mempressure (menekan-red) pasar dengan menurunkan produksi agar harga kembali normal,� jelas Ketua AITI, Apik CH Rasjidi kepada harian ini, Selasa (19/7) di ruang kerjanya.

Diperkirakannya harga timah di pasar dunia melorot akibat permainan para pemain saham selain akibat bom di London serta pengaruh lain yang tidak terdeteksi.

Harga timah di pasar internasional, London Metal Exchange (LME) pada 11 Juli masih bergerak pada 7.200 dolar AS per metrik ton, lalu cenderung merosot tajam hingga 6.775 dolar pada 14 Juli.

“Namun kemarin Senin (18/7) sudah kembali naik hingga 7.300 dolar, mungkin salah satunya akibat pengaruh dari penurunan produksi yang kita lakukan,� jelas Apik.
Apik menjelaskan dari 18 smelter yang tergabung dalam AITI, 16 smelter yang sudah beroperasi dan hingga saat ini masih tetap menurunkan produksinya sebanyak 40 hingga 50 persen meskipun harga sudah sedikit naik.

“Penurunan produksi tersebut kita lakukan sampai pasar kembali stabil dan harga kembali normal,� ujar Apik yang enggan menyebutkan berapa tingkat harga yang normal.
Selanjutnya Apik menjelaskan penurunan produksi smelter secara otomatis menurunkan pembelian bijih timah dari Tambang Inkonvensional (TI).

“Harga beli bijih timah oleh AITI dari TI saat ini sedikit menurun sekitar Rp 50.000 sampai Rp 51.500 per kilogram, sebelumnya sekitar Rp 52.000,� ungkap Apik.
Namun ditegaskannya smelter bukan menghentikan pembelian biji timah
dari TI, karena sumber bijih timah smelter hanya berasal dari TI.

“Kita bukan menghentikan, tapi hanya menurunkan jumlah pembelian untuk sementara waktu,� tandas Apik.(g2)

sumber: